Ads

Ads
Menu
Hasil penelusuran untuk recap-amazing-race-asia-season-5-leg-1
Travel Agent Penyedia Info Wisata

The Amazing Race Asia Season 5 Leg 9 ditayangkan premier pada tanggal 1 Desember 2016 lalu. Satu leg terakhir sebelum leg final. Dan babak ini (menurut saya) jadi babak yang paling berat, paling emosional, paling kontroversial, dan paling bikin geregetan di sepanjang perlombaan! Dan recap kali ini saya dedikasikan khusus untuk tim Indonesia, Treasuri & Louisa, yang sudah berjuang keras dan pantang mengalah di leg ini. So, here’s the recap...

Dedicated to them...



Keempat tim tersisa menerima clue yang memerintahkan mereka untuk pergi menuju Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Mereka harus menaiki kereta Sri Tanjung selama 14 jam dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, dan turun di Stasiun Karangasem, Banyuwangi. Sejak awal leg, tim-tim negara lain sudah was-was terhadap tim Indonesia, Treasuri & Louisa. Kedua perempuan ini terbukti yaitu tim yang tangguh, cerdas, juga cepat. Mereka sudah memenangkan 4 leg. Ditambah lagi, leg 9 dan leg 10 nanti bertempat di Indonesia, sehingga mereka akan punya keuntungan/home-court advantage. Hal ini menciptakan ketiga tim lain, yakni Parul & Maggie, Eric & Rona, dan Yvonne & Chloe setuju bekerja sama untuk berusaha menyingkirkan Treasuri & Louisa di leg ini!

Karangasem Train Station

Treasuri & Louisa arrived at the station

Sesampainya di Banyuwangi, tim harus bergerak menuju Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah untuk bertemu dengan Bapak Setiawan Subekti, master pembuat kopi, yang akan memperlihatkan clue berikutnya. Namun, keempat tim tiba di lokasi pada malam hari dan sanggar tersebut gres buka pada pagi harinya. Mereka kemudian menuliskan nama di papan tulis sebagai urutan untuk masuk ke sanggar esok harinya. Yvonne & Chloe tiba pertama di lokasi, disusul Parul & Maggie, Treasuri & Louisa, dan Eric & Rona. Dan berdasarkan saya pribadi, inilah awal dari “bencana” bagi tim Indonesia.

Sanggar Genjah Arum & Mr. Setiawan

Treasuri & Louisa arrived 3rd

Treasuri & Louisa got the clue from Mr. Setiawan

Hari berikutnya, tim memasuki sanggar satu per satu sesuai dengan urutan kedatangan. Mereka kemudian bertemu dengan Bapak Setiawan Subekti yang menyuguhkan kopi khas Banyuwangi berjulukan Kopai Osing. Setelah ber-ramah tamah, mereka diberi clue selanjutnya. Clue ini memerintahkan tim untuk pergi menuju Kawah Gunung Ijen.

Ijen Volcano

Yvonne & Chloe tiba pertama kali di Gunung Ijen, disusul Parul & Maggie, Treasuri & Louisa, serta Eric & Rona. Mereka mulai mendaki Gunung Ijen dan terbukti, kiprah itu merupakan tantangan yang cukup berat buat mereka. Trek sepanjang ±3 km, ditambah aroma sulfur yang menyengat makin menciptakan sulit perjalanan ketiga tim ini. Yvonne & Chloe tiba pertama di bibir kawah Ijen dan mereka dihadapkan dengan panel Yield. Yield yaitu alat yang bisa dipakai untuk menghambat satu tim lain di belakang. Tim yang terkena Yield harus membalik sebuah jam pasir dan menunggu hingga pasir tersebut habis gres bisa melanjutkan perlombaan.

Teams struggling with the hike

Yvonne & Chloe memutuskan untuk tidak menggunakan Yield, alasannya yaitu mereka takut menjadi sasaran di tantangan-tantangan selanjutnya. Parul & Maggie kemudian tiba kedua di panel Yield, dan tanpa pikir panjang, mereka menggunakan kekuatan Yield untuk menghambat bahaya terbesar bagi mereka, tak lain dan tak bukan, tim asal Indonesia, Treasuri & Louisa!

The Yield Panel and Parul & Maggie decided to Yield Treasuri & Louisa

Treasuri & Louisa terpaksa harus “berhenti” sejenak dari perlombaan. Sementara Eric & Rona, berhasil menyusul mereka. Di bibir kawah Ijen, tim menerima clue yang berisi Roadblock

Pertanyaan pengantarnya kali ini: “Who wants to crush it?” (“Siapa yang ingin menghancurkannya?”). Tantangan gotong royong yaitu salah satu anggota tim harus memecahkan bongkahan besar watu belerang, menjadi bongkahan yang lebih kecil, kemudian memasukkannya ke dalam karung plastik. Mereka kemudian mengangkut karung-karung berisi sulfur itu menuju penimbangan dan jikalau berat watu yang mereka bawa mencapai 80 kg, si penambang akan memperlihatkan clue berikutnya. Peserta yang mengerjakan Roadblock ini yaitu Yvonne, Parul, Eric, dan Louisa.

Eric, Parul, & Yvonne at the Roadblock

Louisa & Treasuri were waiting for the Yield

Eric, sebagai satu-satunya penerima laki-laki yang tersisa, mengerjakan Roadblock itu dengan cepat. Sementara ketiga penerima perempuan lainnya berjuang keras. Louisa, meskipun tertinggal pasca terkena Yield cukup bisa menyusul alasannya yaitu beliau jeli melihat bahwa mereka tidak perlu memecah sulfur tersebut hingga terlalu kecil/halus, alasannya yaitu bongkahan dengan ukuran sedang sudah dianggap baik oleh si penambang. Eric menuntaskan kiprah itu pertama kali, kemudian disusul Parul, Yvonne, dan Louisa.

Louisa & Treasuri at the Roadblock

One of the most touching scene. Treasuri carried already-exhausted-Louisa after the Roadblock

Tim kemudian menerima clue berikutnya, yang memerintahkan mereka untuk pergi menuju SDN 2 Kemiren, Kecamatan Glagah. Namun yang mengejutkan, akan ada U-Turn yang menanti mereka! U-Turn yaitu alat yang bisa dipakai untuk menghambat satu tim lain di belakang. Tim yang terkena U-Turn harus mengerjakan kedua sisi Detour, gres mereka bisa menerima clue dan melanjutkan perlombaan.

Kec. Glagah, Banyuwangi

U-Turn Board

Eric & Rona tiba pertama di lokasi. Dan yang lebih mengejutkan lagi, panel U-Turn muncul sebelum Detour! Biasanya, U-Turn ada sesudah Detour, tapi kali ini beliau diletakkan di awal. Itu berarti, siapa cepat, beliau dapat. Siapa yang pertama kali hingga di panel, maka mereka yang akan bisa menggunakannya. Dan menyerupai dugaan saya, Eric & Rona menggunakan kekuatan U-Turn untuk menghambat satu tim yang mereka anggap paling kuat. Tak lain dan tak bukan, Treasuri & Louisa ((lagi))! Di situ saya merasa sedih.

Eric & Rona U-Turned Treasuri & Louisa

Setelah panel U-Turn, tim menerima clue berikutnya yang berisi Detour. Pilihannya kali ini yaitu “Dragon Horse” atau “Human Bull. Di “Dragon Horse”, tim harus menghias Jaran Kencak sesuai dengan rujukan yang diberikan. Setelah dianggap baiklah oleh si pawang kuda, mereka harus mengendarai kereta kuda menuju sepasang pengantin yang akan memperlihatkan clue berikutnya. Sementara untuk “Human Bull”, tim harus masuk ke dalam sawah berlumpur, kemudian berusaha memindahkan gabah dari satu keranjang ke keranjang lain di seberang dengan tangan kosong. Sembari berlari, mereka harus menghindari “kebo-keboan” (manusia yang pakai kostum kerbau) yang akan berusaha menghalangi jalan mereka. Ketika keranjang gabah mereka penuh, mereka akan menerima clue berikutnya. 

Detour options

Eric & Rona dan Parul & Maggie menentukan untuk mengerjakan “Dragon Horse”. Yvonne & Chloe yang tiba ketiga di lokasi, awalnya mau menentukan “Dragon Horse”, tapi alasannya yaitu hanya ada dua kuda yang disediakan, mau tidak mau mereka harus melaksanakan kiprah “Human Bull”. Di belakang mereka, Treasuri & Louisa tiba terakhir di lokasi. Meskipun telah di U-Turn, Treasuri & Louisa tidak lantas patah arang, mereka tetap semangat melanjutkan perlombaan. Awalnya, mereka ingin mengerjakan kiprah menghias kuda dulu, tapi lagi-lagi alasannya yaitu keterbatasan station, mereka jadinya mengerjakan kiprah memindahkan beras dulu. And it was really heartbreaking to see them being U-Turned after being Yielded. Dan ada adegan slow-motion ketika Treasuri & Louisa melewati panel U-Turn. That was really dramatic. L

Teams at the "Dragon Horse" Detour

Teams at the "Human Bull" Detour

Yvonne & Chloe mengalami kesulitan di kiprah “Human Bull”. Ditambah Chloe yang mengalami sakit pergelangan kaki. Di tengah tugas, mereka memutuskan untuk ganti Detour, tapi ternyata kedua tim asal Filipina yang mengerjakan “Dragon Horse” tak kunjung selesai. Yvonne & Chloe jadinya terpaksa kembali lagi ke “Human Bull” dan berusaha mengerjakannya semampu mereka. Di sisi lain, Treasuri & Louisa menemukan trik untuk mengerjakan kiprah “Human Bull”, yaitu salah satu anggota tim mengalihkan perhatian si kebo-keboan sementara temannya berlari memindahkan beras. Dan cara ini terbukti efektif. Mereka bisa mendahului perolehan Yvonne & Chloe, dan mereka pun menjadi tim pertama yang menuntaskan Detour!

Treasuri & Louisa bergerak menuju kiprah menghias kuda, tapi kedua tim asal Filipina tadi masih belum juga selesai. Terpaksa, mereka harus menunggu hingga salah satu selesai, barulah mereka bisa mengerjakan kiprah tersebut. Dan ini yaitu ketika saat yang sangat berat, alasannya yaitu Treasuri & Louisa tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa menunggu dan berdoa. Padahal satu menit pun di dalam race ini yaitu sangat-sangat berharga. Dalam sebuah wawancara, Louisa kisah bahwa ia harus menunggu ±30 menit.

Treasuri & Louisa were just finished the "Human Bull" Detour and waiting for the "Dragon Horse"

Eric & Rona selesai pertama di kiprah “Dragon Horse” itu, disusul Yvonne & Chloe yang selesai di tugasHuman Bull. Treasuri & Louisa pun jadinya bisa mengerjakan Detour menghias kuda itu. Sementara tak usang kemudian, Parul & Maggie juga menuntaskan kiprah “Dragon Horse” mereka. Treasuri & Louisa pun jatuh di posisi belakang (lagi).   

Treasuri & Louisa at the "Dragon Horse" Detour

Tim-tim yang sudah menuntaskan Detour, menerima clue berikutnya yang memerintahkan mereka untuk pergi menuju Pabrik Kopi Kali Bendo. Sesampainya di sana, tim menerima kiprah untuk mencari 7 biji kopi berwarna merah dari satu karung biji kopi seberat 80 kilogram. Ketujuh biji kopi merah ini bertuliskan abjad P-I-T-S-T-O-P. Saat tim menemukan semua abjad tersebut, mereka akan menerima clue terakhir di leg ini, yakni pit stop.

Kali Bendo Coffee Factory

Teams at the coffe bean task

Eric & Rona, Yvonne & Chloe, dan Parul & Maggie tiba berurutan di lokasi. Parul & Maggie menemukan semua biji kopi yang dimaksud pertama kali, disusul Eric & Rona dan Yvonne & Chloe. Mereka pun menerima clue terakhir yang mengarahkan mereka menuju pit stop. Pit stop kali ini ada di Pendopo Ramean. Karena sempat tersesat, Parul & Maggie pun disalip oleh Eric & Rona. Eric & Rona menjadi tim nomor 1 yang tiba di pit stop, disusul Parul & Maggie di nomor 2, dan Yvonne & Chloe di nomor 3. Mereka pun menjadi tiga tim yang melaju ke babak final.

Pit stop at Pendopo Ramean




Sementara di belakang, tim asal Indonesia, Treasuri & Louisa, tetap berjuang menuntaskan lomba. Meskipun sudah tidak ada orang lagi di pabrik kopi, mereka terus berpikiran positif dan tidak menyerah. Sampai jadinya mereka tiba terakhir di pit stop dan harus tereliminasi dari The Amazing Race.

Treasuri & Louisa stayed strong at the coffee bean task

Then they were running towards the pit stop

But unfortunately, they were eliminated from the race


Team positioning:

#1  Eric & Rona, Philippines
#2  Parul & Maggie, Philippines
#3  Yvonne & Chloe, Malaysia
#4  Louisa & Treasuri, Indonesia, Eliminated

Meskipun kalah dan tidak hingga di babak final, saya tetap gembira dengan kedua perempuan ini. Betapa mereka telah memperlihatkan kepada kita perihal kekuatan persahabatan (selama 17 tahun), saling mendukung satu sama lain, kemudian semangat mereka selama perlombaan untuk membawa nama baik Indonesia, juga perilaku pantang mengalah mereka.


Awalnya saya geregetan juga sama tim Filipina (dan tim lain) yang sudah “tega” menggunakan Yield dan U-Turn terhadap Trez & Louisa. But this is a race, dan hal itu tidak termasuk curang. They’re playing it fair. Hanya saja, menyerupai yang saya bilang sebelumnya, Treasuri & Louisa yaitu korban dari desain leg yang buruk. Bayangkan saja, sesudah terkena Yield di Roadblock (yang super berat), otomatis Treasuri & Louisa jadi yang terakhir menuntaskan Roadblock tersebut. Kemudian ada U-Turn sebelum Detour dan otomatis (lagi) Treasuri & Louisa jadi sasaran empuk. Di tambah lagi dengan keterbatasan kuda untuk “Dragon Horse”, yang menciptakan Treasuri & Louisa harus menunggu. Itu menyerupai terkena Yield kedua.

Chin up girls!

But anyway, sebenernya bisa dianggap sebagai “pujian” juga ya. Saking kuatnya, tim-tim negara lain hingga harus bekerja sama dan perlu menggunakan derma alat (Yield dan U-Turn) untuk mengeluarkan Treasuri & Louisa dari perlombaan ini. Salut untuk kedua perempuan ini! Dan kalau ada The Amazing Race Asia All-Stars, mudah-mudahan Treasuri & Louisa diundang lagi untuk mem-“balaskan dendam”-nya. Hahha..

Indonesia is so proud of you :)
#TARATrezLou




THREE TEAMS REMAIN...

WHO WILL CROSS THE FINISH LINE...

FIRST?



Thanks-List:
wikipedia.org, for the info
The Amazing Race Asia fanpage & The Amazing Race Asia YouTube channel, for the pics,
YOU, for reading this! :)

Sumber http://ferydyan.blogspot.com

The Amazing Race Asia Season 5 Leg 9 ditayangkan premier pada tanggal 1 Desember 2016 lalu. Satu leg terakhir sebelum leg final. Dan baba...
Ha Njo Dolan Jumat, 16 Desember 2016