Ads

Ads
Menu
Hasil penelusuran untuk review-makan-wareg-di-warung-wareg
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Berburu masakan tampaknya udah jadi salah satu kegiatan rutin ya kalau kita lagi jalan-jalan. Mencari makanan-makanan yang khas atau resto-resto yang lagi happening di daerah tersebut. Sepeti kemarin, waktu saya sama keluarga lagi family trip ke Batu, saya juga nyari daerah makan yang recomended di sana. Dan dari sekian banyak situs dan artikel yang saya baca, ada salah satu daerah yang selalu muncul, yakni Warung Wareg.

So, saya mampir deh kesana.



Dikutip dari situs resmi warungwareg.id, dulu daerah makan ini hanya dapat menampung sekitar 30 orang saja. Makanan yang disajikan yakni masakan sederhana khas pedesaan dengan hidangan andalannya “Gurami Crispy”. Lambat laun, masakan Warung Wareg makin dikenal masyarakat dan peminatnya makin bertambah. Kini, cabangnya sudah ada di beberapa lokasi di Malang dan Batu. Salah satunya yang saya kunjungi yakni di Jalan Ir. Soekarno, Mojorejo, Batu.

Lokasinya tidak jauh dari daerah saya menginap (Darmo Homestay), hanya sekitar 4 km. Kami hingga sana sekitar pukul 16.00 untuk makan siang. ((Makan siang)) lho ya, soalnya gegara terjebaque macet di Singosari hasilnya gres hingga di Batu sekitar Ashar. Padahal saya sudah booking duluan lewat whatsapp ke Warung Wareg buat pukul 13.00, tapi gara-gara macet itu saya mundurin jadi pukul 15.00, tapi hasilnya mundur lagi hingga jam 16.00 gara-gara hujan.

Inside the Warung Wareg

Untungnya dingklik yang saya pesan masih di”reserved”in soalnya katanya kalau kita ngga pesan, bisa-bisa ngga kebagian dingklik & harus ngantri saking ramainya. Saran saya pesennya dingklik yang di lantai dua alasannya pemandangannya cukup asri dan menyejukkan mata. Selain booking kursi, kita juga dapat sekalian pesan hidangan makanannya jadi ngga nunggu terlalu lama. Tapi waktu itu saya ngga kelamaan juga kok meskipun gres pesen di tempat.

Muka-muka kelaparan

Kalau dari segi tempatnya sih, yummy ya, luas. Bisa banget kalau buat makan-makan sekeluarga besar atau program kantor mungkin. Waktu saya kesana, ada sebagian meja yang disusun memanjang yang mungkin memang sudah dipesan untuk acara. Di lantai satu bab samping ada kayak kursi-kursi yang disusun melingkar gitu, cocok untuk bareng temen atau keluarga kecil. Overall, this place is nice.

Interior

Crowded

Untuk makanan, yang paling hitz disini katanya sih olahan gurami ya. Waktu itu saya pesan Gurami Tjhenthil (Gurami Bakar Pedas Manis), Tahu-Tempe Penyet, Lalapan Ekstra (yang ternyata isinya cuman selada dan timun), Nasi sebakul, Sambel Uleg, & Es Teh. Saya pilih yang cepet aja sih waktu itu, alasannya udah kelaparan bingits. Kalau soal rasa, yummy sih. Worth to try lah. Dan sambelnya itu loh... puedes pol! Sambel di Tahu/Tempe Penyet-nya aja pedes banget. Ditambah sambel ulegnya lagi, beuh, super hot!

Pesanan kami

Ini daftar menunya:





Daftar Menu Warung Wareg
(Click to zoom)

Nah, buat temen-temen yang lagi main ke Batu, coba mampir deh ke Warung Wareg ini. Dijamin wareg!

Mampir yo ker!



NaraHubung: 
Warung Wareg 
Jln. Raya Ir. Soekarno No. 7, Mojorejo, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65322 
Telp./WA: 082234037777 



Thanks-List: 
YOU, for reading this! :)

Sumber http://ferydyan.blogspot.com

Berburu masakan tampaknya udah jadi salah satu kegiatan rutin ya kalau kita lagi jalan-jalan. Mencari makanan-makanan yang khas atau resto-...
Ha Njo Dolan Rabu, 28 Februari 2018
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Kayaknya udah usang banget semenjak terakhir kali saya jalan-jalan bareng seluruh anggota keluarga. Apalagi kini saya kerja di luar kota, adik saya juga kuliah di luar kota, jadi gres sanggup pulang ke rumah paling pas weekend. Itupun jikalau ngga ada lembur. Kadang pengen gitu ya, jikalau ada tanggal merah sanggup liburan bareng entah kemana, tapi alasannya satu dan lain hal, seringkali rencananya batal. Akhirnya saya jalan sendiri sama temen-temen, hhe..

Nah, kebetulan hari Jumat tanggal 16 Februari kemarin ada libur Natal dan saya lagi ngga ada lembur. Jadi, ketika yang sempurna buat kami jalan-jalan bareng. Untuk tujuannya, sempat kepikiran ke Yogya, tapi berhubung liburnya cuman 3 hari sementara perjalanan ke sana menghabiskan waktu setengah hari sendiri, alhasil kami pilih ke tempat yang deket aja, dan pilihannya jatuh ke kota Batu, Malang.

And here where the story begins...



Jumat, 16 Februari 2017

Mengatur trip bersama keluarga memang agak sedikit tricky ya. Semuanya harus direncanakan dengan matang, dari menentukan tujuan, tempat nginep, transportasi, dsb. Karena, ya, beda lah ya kondisi kita yang muda sama orang renta yang berumur. Dan saya juga ngga tega jikalau orang renta disuruh naik kendaraan yang ekstrim-ekstrim terus nginep di tempat yang serba minimalis—seperti yang biasanya saya lakukan jikalau jalan sendiri.

Kaprikornus yang pertama saya lakukan, ialah menentukan lokasi wisata yang ada di Batu, yang sekiranya nyaman buat keluarga, ngga terlalu jauh, dan ngga terlalu menguras tenaga. Dan saya ngga mungkin memaksakan kehendak buat keliling ke sebanyak mungkin tempat yang ada di Batu, alasannya ya sekali lagi, kasian sama orang tua, hehe..

Saya cuma milih dua tempat yang deket aja, yaitu Jatim Park 2 sama Batu Night Spectacular (BNS). Mainstream banget ya. Tapi toh emang mau having fun sama keluarga, dan kebetulan orang renta saya juga belum pernah ke tempat ini. So, why not?☺️

Darmo Homestay

Untuk nginepnya sendiri, saya pilih yang lokasi sangat-sangat akrab dengan kedua tempat ini, yakni Darmo Homestay, di Jalan Panderman. Saya pesen dua kamar, seharga Rp200.000-an per kamar per malam. Tempatnya enak, homy sekali, ada shower air panas (meskipun pas pagi harinya mati), ada wifi, terus kita sanggup kopi sachet, teh, juga Pop Mie Mini (all free), dan ada dapur umum juga yang bebas kita pakai jikalau mau masak air atau masak mie mungkin. Dan yang istimewa, setiap pagi kita dikasih satu pitcher susu hangat. Yum!


Our rooms at Darmo Homestay

Awalnya kami planning berangkat ke Batu dari rumah (Probolinggo) sekitar pukul 08.00, tapi alhasil (seperti biasa)molor hingga pukul 10.00-an, dan gres hingga di penginapan sekitar Ashar sesudah macet panjang di tempat Singosari. Kami naik bus dari Probolinggo, kemudian turun di Taman Ken Dedes (sebelum flyover/pertigaan ke terminal, alasannya jikalau di terminal takut ngga boleh naik kendaraan online). Kami kemudian lanjut naik Grab menuju Batu. Dan sebenernya sih, daripada turun di Taman Ken Dedes, mendingan kita turun di Giant Karanglo, alasannya pas di pertigaan mau ke Batu.

Setelah bongkar muatan di kamar, saya ajak keluarga buat makan siang (yang udah telat banget) di salah satu resto ternama di Batu, yakni Warung Wareg. Oiya, untuk transportasi selama di Batu, saya sewa motor dari Darmo Homestay juga, seharga Rp75.000 per hari.

Warung Wareg ini sering muncul sebagai rekomendasi tempat masakan di tempat Batu. Karena kabarnya selalu ramai pengunjung, saya alhasil booking tempat duluan untuk empat orang. Saya kontak si warungnya pagi hari itu dan tidak mengecewakan fast respons. Awalnya saya pesen buat pukul 13.00, kemudian mundur lagi jadi pukul 15.00 gegara macet, dan saya gres hingga di sana pukul 16.00 alasannya hujan, wkwk.. Udah ngga lezat aja sama pegawai di sana, tapi alhamdulillah tempatnya masih di-reserved-in

Warung Wareg

Saya pesen tempat di lantai dua yang punya view cukup bagus. Dan alhamdulillah makanannya juga cepet datang, jadi perut yang sudah menahan lapar semenjak d tengah kemacetan tadi alhasil sanggup terisi. Overall, everything was good in that place dan untuk review lengkapnya si Warung Wareg ini sanggup dilihat di sini.




Ini bapak liat kemanasik

Selesai makan, kami kembali menuju penginapan sambil ditemani hujan gerimis. Dan ternyata hujannya ngga terang-terang hingga habis Isya. Heft. Padahal pengen memaksimalkan waktu buat jalan-jalan, tapi yah, namanya cuaca kan ngga sanggup diprediksi.

Begitu hujan mereda, kami eksklusif bergegas menuju BNS yang jaraknya hanya 5 menit sahaja dari penginapan. And as I expected, kondisi di sana udah rame banget dan harus ngantri tidak mengecewakan panjang buat beli tiket. Ada banyak sekali macam paket tiket masuk BNS. Saya waktu itu beli yang Rp60.000, dapet free 2 permainan dan kupon makan-minum.

Batu Night Speactacular

Saya sendiri ngga pengen main macem-macem. Saya cuman pengen main satu permainan favorit, yaitu “Drop ‘N Twist”! Itu lho permainan yang kita duduk melingkar di sebuah menara, terus kursinya naik sampe tinggi, dan tanpa tedeng aling-aling, kursinya dijatuhin, terus naik lagi, jatuh lagi, dst. I love this ride alasannya sensasi jatuhnya itu lho, bikin nagih!

Drop 'N Twist
vua (batutimes.com)

Mama saya udah niscaya ngga mau naik. Kalau bapak, awalnya mau naik, tapi terus mengurungkan niatnya, dan alhasil saya cuman berdua sama adik.

Lanjut, saya menentukan wahana lain yang sanggup dinikmati juga sama orang tua. Yang aman, tapi fun juga. Akhirnya saya pilih “Cinema 4D”, dan ngantrinya ya Allah, puanjaang. Dan banyak juga orang-orang renta yang milih wahana ini, ada kakek-nenek juga, alasannya tampaknya among all of the rides, ini yang paling kondusif sih.

Cinema 4D

Kami gres masuk sesudah mengantri ±20 menit, dan yang menciptakan saya agak kurang puas, ternyata film yang diputer sama persis waktu pertama kali saya kesini, hiks. Tapi ngga papa lah, yang penting keluarga saya sanggup menikmati.

Lanjut, sambil istirahat, kami nukerin kupon makan & minum di foodcourt. Lumayan lho, satu kupon makan itu harganya Rp13.000. Waktu itu saya punya 4 kupon, jadi sanggup beli tidak mengecewakan banyak, ada cilok, kentang goreng, & roti bakar. Cuman untuk minumannya, cuman sanggup dituker sama teh hangat satu cup per kupon. Tapi yah tidak mengecewakan lah.

BNS Foodcourt

Malam kian larut. Sebelum kembali ke penginapan, kami sempetin mampir dulu di Alun-Alun Batu. Di jalanan mau kesana udah sepi sih, udah tengah malem juga. Tapi pas kami hingga di alun-alun, di sana ramai banget ternyata. Kami sempet lewat di kedai Ketan Legenda yang tersohor itu, tapi ngga mampir. Udah kenyang banget juga. Dan sesudah muter-muter tak tentu arah, kami pun kembali ke penginapan.


Alun-Alun Batu

Pos Ketan

Sabtu, 17 Februari 2017

Pagi hari, kami disambut dengan hangatnya susu yang dibagikan gratis oleh pengelola penginapan. Nice. Dan sesudah siap-siap, kami berangkat menuju destinasi terakhir, yaitu Jatim Park 2, yang jaraknya juga cuman 5 menitan dari penginapan.

Ternyata loketnya gres dibuka dan halaman tempat ini sudah dipenuhi dengan lautan manusia. O my gosh. Berhubung kami harus check out pukul 12.00 (sekitar 3 jam-an lagi), jadi saya ngga ambil paket tiket yang banyak. Saya beli yang Rp120.000 untuk masuk Batu Secret Zoo & Museum Satwa. Saya pernah baca jikalau pembelian tiket cuman sanggup pakai uang tunai, jadi saya lari-lari dulu ke ATM buat ambil duit. Eh tapi ternyata, pas saya hingga di depan loket, pembelian tiketnya udah sanggup pakai gesek (kartu debit/kredit) khusus di loket 1 & 2. Heft.

Jatim Park 2 Ticket Counter

Tak usang sesudah beli tiket, pintu masuk Batu Secret Zoo-pun dibuka dan para pengunjung berbondong-bondong masuk. Ya ampun, agak riweuh juga ya keliling kebun binatang bersamaan dengan ratusan orang pengunjung. But it was fun.

Batu Secret Zoo Entrance

Batu Secret Zoo punya banyak koleksi satwa, dan beberapa di antaranya ada yang langka, menyerupai Pemakan Semut Raksasa/Giant Anteater (Myrmecophaga tridactyla). Kabarnya hanya ada 3 kebun binatang yang memilikinya yaitu Indonesia, Singapura, dan Thailand.

The Giant Anteater

Here are some other animals...

Tan-petan

Hanging with out fellas

Some oooolf friends

Cute lil beast

Meet King Julien(s)

Chillin Tiger

Tapi di antara semua sections, yang paling saya favorit akuarium...

Aquarium Section

Piranhas

Full of Stars

Sea Rabit (?)

Nemo & Dori's Tank

Tapi kadang saya agak kasihan juga ya jikalau ke kebun binatang ini. Ngga tega liat hewan-hewan yang dikurung di tempat sempit, ada yang sendirian pula. Tapi yah, jikalau tujuannya memang untuk edukasi dan selama satwa-satwanya dirawat dengan baik, insyaAllah masih sanggup ditoleransi lah ya.

I got new rules I count them

Anyway, ternyata keliling kebun binatang itu perlu waktu usang juga ya. Ngga kerasa udah pukul 12.00 aja. Akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi jalan-jalan kami di Jatim Park 2 itu dan kembali ke penginapan. Tapi sebelum meninggalkan Batu, kami sempetin makan bakso dulu di depan penginapan, plus es puter. Nah, enaknya di Darmo Homestay ini tiap hari ada penjual-penjual yang mangkal. Ada bakso, sate, nasi kuning, es puter, dll.

Oskab Ngalam sebelum pulang

So that was our little trip to Batu. So much fun, meskipun cuman sebentar dan ngga pergi ke banyak tempat, tapi yang penting kan quality time bareng keluarga. Dan tampaknya harus dipersering lagi jalan-jalan bareng kayak gini ya... ☺️



NaraHubung:
Darmo Homestay
Jln. Panderman No. 250, Oro-Oro Ombo, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65316
Telp./WA: 081333495051

Warung Wareg
Jln. Raya Ir. Soekarno No. 7, Mojorejo, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65322
Telp./WA: 082234037777

Batu Night Spectacular (BNS)
Jln. Hayam Wuruk No. 1, Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur 65316
Telp.: (0341) 5025111

Jatim Park 2
Jln. Oro-Oro Ombo No. 9, Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65315
Telp.: (0341) 5025777
Situs: jtp.id



Thanks-List:
YOU, for reading this! :)

Sumber http://ferydyan.blogspot.com

Kayaknya udah usang banget semenjak terakhir kali saya jalan-jalan bareng seluruh anggota keluarga. Apalagi kini saya kerja di luar kota, a...
Ha Njo Dolan Sabtu, 24 Februari 2018