DANAU KEMBAR : BUYAN DAN TAMBLINGAN - Bali
DANAU KEMBAR : BUYAN DAN TAMBLINGAN
Danau kembar : Buyan dan Tamblingan merupakan sepasang danau yang terletak di salah satu desa yang beriklim sejuk dan sangat hambar pada waktu malam hari yaitu di tempat desa Pancasari, kecamatan Sukasada, kabupaten Buleleng, Bali.
Danau kembar ini sebetulnya merupakan rangkaian danau yang terdiri dari tiga danau kembar dan terbentuk di dalam satu kaldera besar. Kaldera ini diapit oleh dua danau yaitu danau Tamblingan di sebelah barat dan danau Beratan di timur. Sedangkan danau Buyan yakni danau yang paling besar dari ketiganya. Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh jarak satu kilometer oleh kebun buah penduduk setempat dan hutan kecil, terdapat sebuah bak basah sangat jernih yang terhubung eksklusif dengan sumber mata air danau Buyan melalui sebuah susukan sempit, oleh masyarakat desa Pancasari, sumber mata air atau bak kecil ini dinamakan dengan telaga Aya.
Ketiga danau tersebut di atas terbilang cukup istimewa alasannya yakni berlatarbelakang pemandangan alam yang masih perawan sehingga pesona alam pedesaan masih sangat kental. Berada di jalur jalan raya provinsi yang menghubungkan antara kota Singaraja – Denpasar, berdekatan dengan kebun raya Eka Karya, menimbulkan tempat wisata ini yakni sebuah tempat favorit yang patut untuk anda kunjungi dan sampai ketika ini telah menjadi salah satu andalan wisata di pulau Bali.
Lokasi danau sangat gampang untuk dijangkau, menyediakan beberapa fasilitas dan fasilitas yang memadai ibarat speed boat untuk keliling danau mencicipi udara sejuk membelai wajah anda atau melihat ikan mujair danau yang gemuk berenang dengan riang di kedalaman danau, homestay maupun restoran. Sementara di tengah danau bangun sebuah pura yang menyimpan pesona magis ihwal kebesaran kebudayaan pulau Dewata yaitu pura Ulun Danu, merupakan tempat pemujaan umat Hindhu kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai lambang pemberi kesuburan pada area persawahan, ladang sayur - mayur dan kebun buah – buahan masyarakat setempat.
Pada umumnya, para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini yakni wisatawan mancanegara yang gemar berpetualang dan pecinta pemandangan alam yang masih perawan ibarat bukit, sungai, dan hutan yang dipenuhi oleh flora anggrek liar yang selalu berbunga sepanjang tahun dan mempunyai nilai ekonomi cukup mahal sehingga dilindungi oleh pemerintah setempat. Biasanya mereka tiba dengan membawa atau mengendarai kendaraan sendiri. Jarang ada yang memakai jasa tour and travel untuk holiday mereka alasannya yakni lokasinya gampang dijangkau, para wisatawan tersebut yakni kebanyakan dari rombongan mahasiswa atau keluarga.
Untuk melengkapi program jalan – jalan anda, jangan lupa membawa tustel tercanggih anda untuk menemani liburan dengan mengabadikan foto – foto menarik sebagai kenangan terindah ketika anda meluangkan waktu tiba ke tempat ini, susuri jalan swadaya masyarakat yang sempit di belakang danau, sambil sesekali lihat ke atas pohon – pohon renta dan sangat tinggi dimana terdapat ribuan monyet – monyet hutan yang jinak bergelantungan sambil sesekali berteriak lantang ibarat bercerita sesuatu kepada sobat – temannya, atau tiba di atas puncak bukit, memandang ke bawah akan terlihat suguhan menarik pesona alam danau kembar di desa Pancasari ini.
Selamat berlibur dan merencanakan tur ke Bali !
Contibuted by Nila, Copyright 2014
Tidak ada komentar