Budaya Sasak Lombok, Gawe Bleq (Pesta Besar) Etika Masyarakat Lombok
Ha Njo Dolan
Sabtu, 18 Mei 2019
- Lombok, Salah satu prosesi kebiasaan masyarakat Lombok ialah selalu mengadakan "Gawe Bleq" Pesta Besar, Bahasa Indonesia red. Gawe Bleq Suku Sasak Lombok diadakan untuk menyambut upacara perkawinan maupun maut keluarga atau sanak kerabat.
|
Suasana Persiapan sebelum Gawe Bleq |
Dapat dibayangkan bahwa "Gawe Bleq" atau pesta besar ini pastinya akan menghadirkan masyarakat yang jumlahnya besar, baik itu dari yang menyiapkan pesta maupun para tamu seruan yang bakal memadati area pesta.
Dalam kegiatan "Gawe Bleq" ini, pertama-tama pemilik program menyiapkan hal-hal yang akan disiapkan mulai dari daging, nangka, cabai, ares (batang pisang) terasi, rempah, kelapa dan sebagainya. Biasanya daging yang disiapkan berupa daging sapi, jika yang berhajat keluarga kaya dan mempunyai relasi yang banyak, biasanya pejabat ataupun PNS akan menyembelih biasanya hingga dua ekor sapi.
|
Gotong Royong Memasak Daging, Sayur Nangka dan Ares |
Pada ketika dirasa sudah lengkap, maka berkumpullah para tetangga maupun keluarga besar untuk menyiapka segala bahan-bahan kuliner yang akan dipersiapkan untuk menjamu para tamu undangan. Ada yang tugasnya mengupas kelapa, bawang merah dan putih, memeras santan, mengupas ares (batang pisang), mengupas nangka dan tentunya membersihkan sapi yang sudah di potong.
|
Suasana Gawe Bleq Mengupas Kelapa |
Biasanya waktu malam mulai sesudah shalat isya, masing-masing mengerjakan tugasnya. Ada istilahnya inaq-inaq (penanah nasi), tugasnya ialah menanak nasi hingga 2-3 kuintal. Pekerjaan ini sudah biasa dikerjakan sendiri hingga shubuh dan sanggup menghasilkan hingga 6-7 bakul besar nasi. Sambil menanak nasi ada juga "Tukang" (orang yang memasak daging, sayur nangka, sayur ares) dan lain-lain, berdampingan dengan penanak nasi dan pekerjaan ini terus dilakukan hingga semua persiapan pesta jawaban sebelum tamu berdatangan hadir memenuhi undangan.
|
Gotong Royong Menanak Nasi |
Kegiatan masyarakat ini sanggup ditemukan di hampir semua masyarakat sasak asli, yang ada dari ujung barat kota Mataram (Ampenan) hingga Labuhan Lombok (Lombok Timur), tradisi sudah menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan sudah semenjak zaman nenek monyang masyarakat sasak.
Sumber http://catatanlombok.blogspot.com
Tidak ada komentar