- Traveling sudah menjadi gaya hidup yang banyak dianut masyarakat dari banyak sekali kalangan. Masing-masing mempunyai tipe liburan sendiri-sendiri. Beberapa ada yang suka konsep traveling mewah, tidur di hotel dengan bak renang bertingkat dan kamar yang super nyaman ketika jalan-jalan.
Sebagian lainnya lebih suka liburan dengan gaya backpacker sebab lebih hemat. Tidurnya di dormitory atau homestay 100 ribuan. Murah meriah, tapi tetap menyenangkan. Ada juga yang menentukan acara refreshing menantang, ibarat naik gunung. Suasana pegunungan yang hijau sangat memanjakan mata. Selain itu, kepuasan diri sesudah berhasil mencapai puncak dapat menjadi kesenangan tersendiri bagi para pendaki.
Banyak gunung di Indonesia yang menantang untuk ditaklukkan, salah satunya yaitu Rinjani yang berada di Lombok. Puncaknya berada di 3.726 m dpl, merupakan yang tertinggi kedua di seluruh Indonesia. Selain menyuguhkan banyak tantangan, pemandangan ketika mendaki Rinjani indahnya luar biasa. Namun, belakangan ada yang mengurangi seni dari mendaki Rinjani. Ternyata , sekarang ada gojek yang akan membantumu hingga atas. Wah, benarkah?
Dilansir dari kicknews.today, diberitakan bahwa belakangan banyak sosial media yang mengunggah foto yang memperlihatkan motor di tempat Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Transportasi tersebut diketahui memperlihatkan jasa (ojek) kepada para pendaki untuk diantar hingga ke pos dua Tengengean. Banyak para pendaki yang bahagia dengan akomodasi gres itu, tentu saja sebab meringankan pendakian mereka.
Namun, tak sedikit pula yang menolak adanya ojek ini. Salah satu pendaki sejati menyatakan ketidaksetujuannya sebab merasa bahwa dengan adanya ojek maka akan menciptakan orang-orang manja dan tak sesuai dengan niat awal mendaki mengandalkan kedua kaki mereka. “Kalau berdasarkan aku iya akan merusak gambaran mendaki di Gunung Rinjani,” ujar Sanga Kurnia Adiguna.
Sanga juga menjelaskan bahwa akomodasi tersebut tak apa dipakai jikalau ada keadaan darurat. “Untuk kepentingan emergency sih tidak apa-apa misal ada yang cedera perlu pakai kendaraan biar cepat sampainya,” jelasnya. Anggota Mapala FE Unram ini juga menghimbau biar ojek di tempat ini dihilangkan sebelum menjamur dan mengganggu kenyamanan pendaki.
Tidak ada komentar