Ads

Ads
Menu
Hasil penelusuran untuk ukiran-jepara
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Ukiran Sebagai Identitas Kota Jepara Ciri khas dari Jepara yaitu ukiran, makanya tidak salah jikalau disebut kota ukir. Ukiran jepara sudah sangat terkenal, tidak saja di dalam negri tapi juga sampai ke manca negara. Tentunya ini menjadi kebanggan semua masyarakat Jepara.

 makanya tidak salah jikalau disebut kota ukir Ciri Khas Kota Jepara
ukiran jepara

Kini wisatawan yang liburan di kota jepara, sanggup melihat pusat ukir jepara. Sebab pemerintah jepara telah berupaya mengenalkan hasil kerajinan khas jepara ke pasar global. Sentra ukir relief di senenan, dan pusat kerajina patung di mulyo harjo, yaitu bukti keseriusan Pemerintah Daerah Jepara mengenalkan karya-karya dari warga masyarakat ke dunia.

Selain tabrakan relief dan patung, Jepara juga mempunyai pusat industri yang lain. Seperti:
* Industri Mebel Ukir Jepara
* Kerajinan Patung & Ukiran
* Kerajinan Relief
* Mebel & Kerajinan Rotan
* Tenun Ikat Troso (sarung, sprei, korden, materi baju terbuat deri sutra dan katun)
* Kerajinan Monel
* Industri Pariwisata (Taman Nasional Karimunjawa)

Industri Mebel dan Kerajinan merupakan industri andalan dari kabupaten Jepara. Industri tersebut telah menjadi tulang punggung perekonomian Jepara semenjak lama. Selain itu pariwisata Jepara mempunyai banyak obyek menarik yang sanggup dikembangkan semoga sanggup lebih baik lagi.
Sumber http://paketkarimunjawakita.blogspot.com/

Ukiran Sebagai Identitas Kota Jepara Ciri khas dari Jepara yaitu ukiran, makanya tidak salah jikalau disebut kota ukir. Ukiran jepara suda...
Ha Njo Dolan Rabu, 15 Mei 2019
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Tenun ikat Troso khas Jepara, yaitu salah satu ikon kota jepara selain ukiran. Kabupaten jepara juga di kenal sebagai daerah yang produktif, terutama akan kerajinan tangan. Ukiran Jepara sudah lebih dulu populer ke pelosok negri dan kini disusul oleh Tenun Ikat Troso Jepara.

 yaitu salah satu ikon kota jepara selain gesekan Tenun Troso Jepara
tenun troso

Wilayah Troso ikut dalam kecamatan Pecangaan dan berjarak kurang lebih 12Km dari kota Jepara. Di daerah ini merupakan salah satu pusat industri kecil yang mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagaimana mebel ukir (furniture). Dengan mulai dikenalnya Tenun Troso di tempat dalam negri dan luar negeri, sedikit banyak ikut membantu pengembangan ekonomi masyarakat Troso khususnya dan Kabupaten Jepara pada umumnya.

Sejarah Tenun Jepara

Sejarah Singkat Tenun Troso Jepara, seiring berkembangnya zaman tentunya kerajinan semacam tenun akan semakin di tinggalkan. Banyak kalangan muda yang aib jikalau menggunakan tenun khususnya tenun troso jepara, di Jepara sendiri para kawula muda atau muda mudi di jepara kurang begitu antusias perihal warisan leluhur yang mungkin sudah ada semenjak zaman dahulu. Tenun Toso Jepara sendiri sudah ada semenjak kisaran Tahun 1935, kerajinan ini didapat secara turun menurun dari keluarga.

 yaitu salah satu ikon kota jepara selain gesekan Tenun Troso Jepara
motif tenun troso

Semula orang Troso Jepara Membuat tenun gedong, lalu Pada tahun 1935 keahlian mereka berkembang, dengan menciptakan Tenun pancal. Nah Sejak tahun 1946 warga troso menciptakan Tenun dengan alat Mesin (ATBM) yang hasilnya sering di sebut Sebagai Tenun troso Jepara. Perkembangan tenun troso yang prospektif menginspirasi desa - desa yang berada di bersahabat desa Troso untuk melaksanakan hal sama. Desa sowan lor, desa pecangaan Kulon yang bersebelahan dengan desa troso pun kini melaksanakan hal yang sama yakni memproduksi tenun ikat Troso jepara, seiring berkembangnya zaman mulailah tenun troso di kenal masyarakat luas.

 yaitu salah satu ikon kota jepara selain gesekan Tenun Troso Jepara

Model, Motif, Dan Desain Tenun Troso Jepara

Kain Tenun Troso setiap ketika semakin berkembang dengan aneka macam macam motif, menyerupai Tenun Baron, Tenun Ikat Etnik, Tenun Kain Pantai, Tenun Lurik, Tenun Misris & Endek, Tenun Obama, Tenun Polosan, Tenun Rangrang, Tenun SBY, Tenun Songket Bali, Tenun Songket Bima, dan lain-lain. Tenun Troso Jepara alhasil semakin di kenal di kancah dunia, sesudah banyak orang-aorang penting dinegeri ini menggunakan Kain tenun Troso.

Wisata Tenun Troso Jepara

Bagi anda yang ingin mengunjungi tempat wisata tenun troso untuk melihat produknya sanggup menghubungi guide Karimunjawa Kita Tour sesudah anda liburan dari pulau karimunjawa.
Sumber http://paketkarimunjawakita.blogspot.com/

Tenun ikat Troso khas Jepara, yaitu salah satu ikon kota jepara selain ukiran. Kabupaten jepara juga di kenal sebagai daerah yang produktif,...
Ha Njo Dolan
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Museum RA. Kartini, berada di sentra kota atau tepatnya terletak di sebelah utara alun-alun kota Jepara, Jawa Tengah. Museum ini termasuk jenis museum dengan tipe umum dan sekaligus juga dipakai sebagai Obyek Wisata sejarah. Museum RA. Kartini Jepara dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara selaku Dinas Teknis yang ditunjuk oleh Pemda Jepara.

 berada di sentra kota atau tepatnya terletak di sebelah utara alun Museum Kartini Jepara
Gerbang Museum Kartini

Museum Kartini dibuka setiap hari dan dibutuhkan sanggup dikunjungi para wisatawan. Karena di tempat ini banyak dipamerkan benda-benda bersejarah. Museum ini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 pada waktu masa pemerintahan Jepara masih dipimpin oleh Bupati Soewarno Djojomardowo, SH. Sedangkan pelantikan Museum RA Kartini Jepara dilakukan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati KDH Tingkat II Jepara, Soedikto.

Tujuan utama dari didirikannya museum ini yaitu untuk mengabadikan dan sebagai pengingat jasa-jasa usaha RA Kartini. Museum Kartini dibentuk sedemikian rupa untuk mendokumentasikan, memamerkan, dan memvisualkan benda-benda bersejarah peninggalan milik keluarga Raden Ajeng Kartini. Selain itu juga untuk menjaga benda warisan budaya lainnya yang banyak ditemukan di tempat Kabupaten Jepara.

Jika anda memasuki Museum Kartini Jepara, anda akan menemukan 4 ruangan yang menyimpan segala koleksi sejarah. Berikut yaitu isi ke 4 ruang tersebut:

Ruang 1

Ruang ini berisi koleksi peninggalan RA Kartini berupa benda-benda dan foto-foto miliknya semasa masih hidup antara lain :
• 1 set meja dingklik tamu yang masih orisinil terbuat dari kayu jati dengan tabrakan khas motif Jawa kuno
• Lukisan wajah ia pada ketika melangsungkan pernikahannya dengan Bupati Rembang, Raden Mas Adipati Djoyodiningrat pada tanggal 12 Nopember 1903
• Foto rujukan goresan pena dalam bahasa Belanda yang ditujukan kepada sahabatnya di negeri Holland
• Foto putera satu-satunya yaitu Raden Mas Singgih
• Foto ayahandanya, RMAA. Sosroningrat
• Foto ibu kandungnya, MA. Ngasirah
• Meja belajar
• Piring dan mangkok
• Hasil keterampilan tangan muridnya berupa renda
• Alat untuk membatik berupa canting
• Silsilah RA Kartini
• Serambi belakang pendopo Kabupaten
• Botekan ( sebuah tempat untuk menyimpan jamu sebagai persiapan pada ketika RA Kartini akan dilahirkan )
• Mesin jahit kepunyaan muridnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Ruang 2
• Kursi-kursi untuk antri para pasien yang kondisinya masih asli
• Kursi sofa untuk istirahat
• Tempat pengobatan sekaligus tempat pembaringan terakhir pada ketika ia wafat
• Foto gambar gunung Lawu dan Merapi yang diambil tidak melalui pesawat terbang maupun satelit, namun dari suatu tempat tertentu dengan kekuatan ilmu yang dimilikinya
• Ruang semedi
• Meja marmer asli
• Gambar abjad Alif yang terpasang pada bingkai sebagai tanda untuk mengetahui berhasil atau tidaknya dalam mengobati pasien, dll.


 berada di sentra kota atau tepatnya terletak di sebelah utara alun Museum Kartini Jepara
koleksi museum kartini
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Ruang 3

Benda-benda yang ada di ruangan ini mencakup benda-benda purbakala periode era VII yaitu peninggalan Ratu yang berkuasa di Jepara waktu itu, Ratu Shima.
• Foto beberapa barang kerajaan yang terbuat dari emas dan platina
• Patung arca trimurti dan siwa mahaguru
• Yoni dan lingga
• Kepingan mata uang gopeng yang terbuat dari logam
•Potongan ornament kerikil berukir yang kini ini masih sanggup dilihat pada dinding masjid Mantingan Jepara
• Seperangkat gamelan kuno, kolam mandi dan guci untuk menyimpan air yang terbuat dari tanah liat
• Beberapa barang keramik yang ditemukan di sekitar perairan karimun jawa, dll.
Selain benda-benda di atas disajikan pula beberapa rujukan barang hasil kerajinan dari Jepara yang populer yaitu:
• Ukir-ukiran
• Tenun ikat tradisional dari desa Troso
• Monel (logam baja putih) yang tidak berkarat atau stenlis steel
• Keramik
• Rotan dan Anyaman bambu.
• Souvenir rotan dan bambu khas Jepara
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Ruang 4

Di ruang ini sanggup kita lihat kerangka ikan raksasa “Joko Tuo” yang panjangnya 16 meter dan lebar 2 meter dengan berat 6 ton. Ikan tersebut ditemukan tahun 1989 di Pulau Karimunjawa dalam keadaan mati namun masih ada sisa-sisa dagingnya. Menurut pakar sejarah/arkeologis bahwa ikan ini sebangsa ikan gajah, sebab pada kepingan kepalanya terdapat semacam gading menyerupai yang dimiliki binatang gajah serta ada bahasa latin dan spesies khusus untuk binatang tersebut. Namun kebanyakan para pengunjung menyebut ikan itu dengan nama ikan Paus.

Bagi Anda yang kebetulan sedang mengunjungi pulau karimunjawa bersama Karimun Jawa Kita Tour sanggup mampir dulu di jepara dan mampir ke Museum RA Kartini Jepara.
Sumber http://paketkarimunjawakita.blogspot.com/

Museum RA. Kartini, berada di sentra kota atau tepatnya terletak di sebelah utara alun-alun kota Jepara, Jawa Tengah. Museum ini termasuk je...
Ha Njo Dolan
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Sebenernya udah usang banget pengen main ke Karimunjawa, secara kan destinasi yang “wajib” disambangi untuk para penggemar jalan-jalan yakhan. Cuman emang belum sempet-sempet juga. Kalau dulu kendalanya belum ada penghasilan problem finansial, sementara kalo kini lebih ke problem waktu. Sok sibuk. Sampai akhirnya, gres kemarin ini diajakin sama belum dewasa kantor dan kebetulan saya ada “luang”, alhasil saya dapat join deh

So here where the story begins...




Day 1 – May 5th, 2018

Saya berangkat dari Jakarta, alasannya ialah kebetulan ada kerjaan dari tanggal 2-4 Mei di sana. So begitu kerjaannya kelar, saya eksklusif cus ke Jepara, Jawa Tengah. Saya naik bus Nusantara yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang pukul 17.31. Dan fyi, saya pesen tiketnya lewat Traveloka app. Enak banget deh ni kini ada akomodasi beli tiket bus juga, meskipun belum semua rute tersedia ya, but it helped a lot! Dan dengan dikombinasikan promo ketika itu, harga tiket bus Nusantara jurusan Jakarta—Jepara jadi sebesar Rp150.000-an. Tapi jangan lupa, e-ticket bus ini nanti harus dituker sama tiket fisik di counter PO bersangkutan di terminal/titik keberangkatan.

Saya hingga di Kudus, Jawa Tengah sekitar pukul 07.00 pagi. Sangat molor dari kegiatan seharusnya. Dan yang lebih bikin kezal lagi, gegara cuman saya doang penumpang yang tersisa, si busnya ngga mau nganter hingga Jepara! Jadinya saya diturunin, terus dioper ke bus mini. Hvft. Tapi naik bus mini itu kocak banget sih. Kernet sama sopirnya heboh banget. Penumpangnya—yang secara umum dikuasai buibu— juga pada rame banget ketawa ketiwi. So yeah, that was fun.

Sesampainya di terminal Jepara, kita dapat naik becak menuju Pelabuhan Kartini, dengan harga Rp15.000-Rp20.000. Saya pun bertemu dengan rekan-rekan seperjalanan di sebuah warung berjulukan Warung Pak/Bu Bambang yang nampaknya jadi sentral nongkrong calon penumpang kapal. Btw, untuk perjalanan kali ini kami pakai jasa private trip dari @Indonesia_traveler, which was in my humblest opinion harganya agak mehong ya shay, wkwk.. Tapi yawda lah, emang yummy sih kalo private trip (saya gres pertama kali), kitanya jadi bener-bener fokus diurusin.

Port of Kartini

Anyway, sekitar pukul 10.00, kami kesannya berangkat mengarungi bahari Jawa menuju Karimunjawa. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam dengan kapal cepat. Harga tiket kapal cepat ini Rp150.000-an untuk kelas administrator (AC). Enak sih ya duduk di eksekutif. Dingin, bersih. Tapi lama-lama jadi pusing dan kebelet mabok gegara ombak di luar lagi heboh banget.

Jujur, awalnya saya agak pesimis sama Karimunjawa ini. Secara udah mainstream banget khan jadi tujuan wisata. Saya takutnya bakal kotor menyerupai kebanyakan daerah wisata mainstream lainnya. Eh tapi ternyata enggak lho!

Begitu hingga di Pulau Karimunjawa, ternyata tempatnya bagus banget!

Hello Karjaw!

Kebersihan bahari dan pulaunya cukup terjaga. Dan bila dilihat dari jauh, di pulau Karimunjawa ini kayak ada efek-efek fade-nya gitu lho. Cantik deh!

Begitu mendarat, kami dijemput sama tour guide kami, mas Hanggoro, kemudian diantar kendaraan beroda empat menuju homestay. Dan habis beres-beres, makan siang, ganti baju, kami eksklusif cus ke program pertama yaitu... snorkeling! Yey.

Kami berangkat naik klotok (kapal kecil) ke sebuah spot snorkeling berjulukan Taka Sendok. Pas kami sampai, cuman ada sekitar 2-3 kapal di sana jadi ngga begitu rame.

Briefing by Mr. Hanggoro

Hmm... seger banget dah sesudah lepek-lepek perjalanan dari Jakarta sehari sebelumnya, terus eksklusif nyebur ke laut. So refreshing! Belum lagi pemandangan bawah airnya yang juga cukup bagus.

Taka Sendok

Big credit dan terimakasih sedalam-dalamnya kepada mas Hanggoro alasannya ialah sudah sangat bersabar membantu saya dalam pengambilan foto underwater. Setelah drama-drama takut mau nyelem, takut ngga dapat naik, dan sesudah minum entah berapa teguk air laut.

Mandatory pose

Puas main-main air, kami lanjut ke spot berikutnya untuk menikmati matahari terbenam, yakni di Pantai Tanjung Gelam/Ujung Gelam. Pantai ini letaknya di ujung barat pulau utama Karimunjawa. Dan lagi-lagi, pas kami hingga di sana belum banyak orang yang datang. Makara dapat cukup bebas mau foto-foto.

Squad (Left to Right: @irwantris @m.zamzamirt @ajengnendya @sortalidya @miftah.jombang)

Enjoying Tanjung Gelam

Kalau kita jalan lagi menyusuri pantai ke arah utara (terus ke timur), kita akan hingga di Pantai Batu Topeng. Di bersahabat area ini, tidak mengecewakan banyak bule yang swarming the beach. Ada yang lagi renang, berjemur, main voli, or just hanging around.

Batu Topeng Beach

Kami stay di Tanjung Gelam hingga matahari terbenam, kemudian kami kembali ke homestay. And it was one beautiful sunset there.

Just pretty!


Day 2 – May 6th, 2018

Kami memulai hari kedua dengan mengunjungi penangkaran hiu. Letaknya di Pulau Menjangan Besar, sekitar 5-10 menit dari Pulau Karimunjawa. Hiu-hiu yang ada di penangkaran ini berjenis White Tip Reef Shark (Triaenodon obesus) dan Black Tip Reef Shark (Carcharhinus melanopterus) . Meskipun “kelihatannya" jinak, tapi harus tetap hati-hati dan utamakan safety ya. Jangan celupkan tangan, dan selalu patuhi aba-aba guide!

Puas bermain dengan hiu, kami melanjutkan perjalanan menuju spot snorkeling pertama di hari itu, yakni di Taka Nemo. Dan sesuai namanya, yang jadi hightlight di sini ya Ikan “Nemo”/Ikan Badut/Ikan Giru.

Taka Nemo

Menjelang siang, kami melanjutkan perjalanan ke sebuah pulau berjulukan Pulau Geleyang. And you know what... daerah ini tuh... emh... anggun bingit!

Geleyang Island

Pasir putih, bahari biru bersih. Ya meskipun di beberapa sudut teteup ada sampah kebawa ombak. But that was just a minor nuisance. Overall, pulau ini eksotis banget deh! Ala-ala Maldives gitu lho.

Di sini juga banyak banget bule yang lagi santai-santai, tanning, main-main air. Sementara kami juga menghabiskani waktu dengan foto-foto, istirahat, dan makan siang. Ah... what a perfect vacation.

Walk the beach

Huge dose of freshness
(courtesy of @ajengnendya)

Lunch

Kami meninggalkan Pulau Geleyang ketika tiba-tiba hujan tiba dan seketika membuyarkan kegiatan orang-orang. Kami bergerak menuju lokasi snorkeling berikutnya, yakni di bersahabat Pulau Menjangan Kecil. Lagi-lagi ya, kami cuman sendirian snorkeling di area ini! Asik dah. Underwater-nya juga ngga kalah cantik.

Snorkeling spot near Menjangan Kecil

Friendship circle

Sorenya, kami bersandar di Pulau Menjangan Kecil untuk menikimati sunset. Pulau ini ukurannya ngga terlalu luas. Tapi fasilitasnya tidak mengecewakan lengkap. Ada kayak vila-vila gitu buat nginep, ada kantin, ada musholla, dan semuanya ditata dengan baik. Kayaknya kalo stay di sini tu tenaang banget. Damai. Sambil mendengarkan bunyi deburan ombak. Hmm..


Luluncatan at Menjangan Kecil

Our last sunset
(courtesy of @ajengnendya)

Malamnya, di Pulau Karimunjawa, kami menghabiskan waktu sambil makan malam di alun-alun yang jaraknya ngga jauh dari homestay. Tempat ini tampaknya jadi pusat keramaian utama di pulau ini. Namun meskipun jadi “pusat keramaian”, berdasarkan saya ya ngga rame-rame amat sih. Padahal lagi malam minggu. Di sini ada banyak penjual makanan, mulai dari nasi goreng, sate, seafood, segala es-es an, pokoknya tinggal pilih. Salah satu seafood yang khas di sini ialah Ikan Kakaktua. Dan buat yang mau cari buah tangan di sini juga ada banyak pilihan. Ada baju, topi, gantungan kunci, ukiran, sampe ikan asin.

Alun-alun

 Day 3 – May 7th, 2018

Hari terakhir kami di Karimunjawa. Kalau di rundown sebenernya ngga ada kegiatan kegiatan di hari ini. Makara cuman persiapan balik ke Jawa aja. Tapi berhubung kapal kami masih sekitar pukul 12.00, jadi daripada ngga ngapa-ngapain kesannya kami minta tolong diantar ke satu daerah wisata lagi di Pulau Karimunjawa, yakni Bukit Love. Itu lho daerah yang ada goresan pena “Karimunjawa”-nya. Kan sayang ya jika udah hingga sana tapi ngga sekalian foto di goresan pena tersebut.

Bukit Love
(courtesy of @miftah.jombang)

Di Bukit Love ini disediakan banyak sekali macam objek untuk berswafoto. Dan beberapa memang masih dalam tahap pembangunan. Actually, it’s a nice place untuk melihat pemandangan Karimunjawa dari ketinggian. So beautiful!

Sarang burung
 (courtesy of @ajengnendya)

So that was our holiday in Karimunjawa. Ya emang pantes sih kalo daerah ini jadi destinasi liburan yang wajib dikunjungin. Semoga suatu ketika dapat kembali ke daerah ini, alasannya ialah masih banyak spot yang masih dapat kita jelajahin!

Sekian. Terima Kasih.

Ada yang udah pernah ke Karimunjawa? Gimana berdasarkan kalian? Share below ya...



Thanks-List:
@indonesia_traveler (special credit to Mr. Hanggoro) & salty squad, for the trip
YOU, for reading this! :)
Sumber http://ferydyan.blogspot.com

Sebenernya udah usang banget pengen main ke Karimunjawa, secara kan destinasi yang “wajib” disambangi untuk para penggemar jalan-jalan yak...
Ha Njo Dolan Senin, 28 Mei 2018