Alhamdulillah, sehabis beberapa ahad ngga ada bahan sibuk dengan kerjaan di kantor yang makin usang makin “menggila”, kesannya aku ada kesempatan buat nulis lagi. Kali ini, aku mau share pengalaman aku mengunjungi tanah Sumatra untuk PERTAMA KALINYA! Wew. I was so excited! Dan lebih tepatnya, aku kemarin berkunjung ke tempat paling selatan dari pulau tersebut, mana lagi jikalau bukan... LAMPUNG!
Sebenernya, aku harus berterimakasih juga pada “kerjaan” yang mengharuskan aku buat pergi ke Jakarta. Waktu itu, kantor sentra memerintahkan semua bendahara honor di tempat untuk menghitung (semacam) insentif pegawai yang akan dicairkan di bulan Mei. Dan semua berkas perhitungan ini harus diserahkan secara eksklusif oleh bendahara. So, yeah, dengan bahagia hati pun aku pergi ke ibukota. Yass! Dan sanggup dibilang, aku udah kangen juga untuk “menghirup aroma” kota besar macem Jekardah.
Kebetulan (yang sangat menyenangkan), kantor aku menerima agenda penyerahan berkas pada hari Selasa, 11 April. Itu berarti, aku sanggup ijin meninggalkan kantor dari hari Senin, 10 April, hingga Rabu, 12 April (H-1 dan H+1). Dan kebetulan (yang lebih menyenangkan) lagi, hari Jumat, 14 April ada tanggal merah, so, aku mutusin buat absen di tanggal 13 April dan... fwalaa... aku dapet “libur” SEMINGGU! What a purrfect evil plan *smirk*. Dan yang lebih penting lagi, aku ngga perlu cuti! Thats a very big deal for us workers, right? :D
Tentu aku ngga mau menyia-nyiakan “kesempatan langka” ini untuk hanya berdiam diri. Sudah terlalu usang juga semenjak terakhir kali aku melanglang buana dan berpetualang (cieh). Dan sehabis melalui pertimbangan dan riset panjang, aku mutusin buat jalan-jalan ke... Lampung! Karena selain lokasinya yang deket dari Jakarta, di sana banyak juga destinasi indah yang patut dikunjungin.
I'm gonna see this guy at the airport, haha
Saya nggak akan dongeng banyak wacana kerjaan, cuz its not interesting anyway. Cuman satu hal yang aku sayangkan, selama tiga hari aku stay di Jakarta, tiga hari itu pula hujan turun dari sore hingga malam. That kinda sucks, karna aku jadi ngga sanggup nge-Mall keliling kota. Singkat cerita, aku check out dari hotel hari Rabu, 12 April sekitar pukul 11.00, dan bergerak menuju Bandara Soekarno-Hatta. Untuk menuju Lampung, aku udah beli tiket Lion pukul 14.05 seharga Rp200.000-an, sementara buat baliknya nanti, aku berencana naik kapal dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak (I was so excited about this), gres kemudian naik pesawat dari Jakarta ke Surabaya.
Saya tiba di Bandara sekitar pukul 12.00 dan eksklusif check in. Setelah goler-goler di kursi, mendekati pukul 14.00, aku bersiap di depan pintu boarding. Aneh, udah waktunya boarding, tapi ngga ada petugas yang bergerak. Sejurus kemudian, terdengarlah dari speaker sebuah isu yang tidak aku harapkan. Penerbangan kami di delay sekitar SATU JAM sebab pesawatnya masih di Malaysia (or whatever). Thats sucks. Ini delay terlama yang pernah aku alami, tapi yah dikala kita sudah menentukan si maskapai Singa, sudah sepatutnya kita siap menghadapi “resikonya”.
Welcome to Lampung
Salah satu lokasi foto nge-hits di Bandara Lampung, which is jembatan menuju gedung parkir
Saya tiba di Bandara Radin Inten II, Lampung, sekitar pukul 16.00. Terbangnya sih cuman 30 menit-an ya, tapi nunggunya itu lho.. hadew. Lamak nian. Karena kelaparan, aku mutusin buat cari makan dulu di foodcourt bandara, daaan yang nggak aku duga, ternyata di sini ada cabangnya El’s Coffee! Sedikit informasi, dari yang aku baca, El’s Coffee ini ialah salah satu kedai kopi yang hitz di Lampung. Terkenal dengan bermacam-macam hidangan kopi dari banyak sekali jenis biji kopi di seluruh nusantara, bahkan mereka punya merk coffee maker sendiri. Cool. Dan aku sebenernya udah memasukkan kafe ini dalam list destinasi yang akan aku kunjungin. Lucky me, then.
El's Coffee airport branch
Waktu itu, aku pesen minuman kopi bertajuk Mochatella (katanya sih salah satu signature mereka) dan makanannya El’s Fried Rice, simply, karna yang paling murah. Wkwk. Setelah beberapa menit nunggu, datanglah yang pertama Mochatella saya. Penampilannya unik banget sih. Awalnya, aku kira kotak-kotak di gelas itu ialah gula merah, tapi ternyata, itu ialah kopi yang dibekukan jadi es. Cool, right? Di dasar gelas ada lelehan cokelat Nutella, dan untuk menyempurnakan hidangan ini, ada sebotol susu segar yang sanggup kita tambahkan sesuai selera. Rasanya? HEAVEN! Syurga dunia
Beberapa menit kemudian, datanglah masakan saya. Ya, sebenernya nasi goreng aja sih, with chicken, egg, crackers, etc. Cuman ternyata porsinya tidak mengecewakan besar ya. Makara kenyang banget. Fix, aku ngga perlu beli makan malem. Hemat! Karna untuk harganya sendiri, di El’s Coffee ini sanggup dibilang.. um.. untuk aku pribadi, agak sedikit mahal yes. Tapi sebanding lah sama taste-nyah. Pokonya, El’s Coffee patut banget buat “dicicipin”. J
Mochatella & El's Fried Rice
(via @elscoffee.house)
Don't forget to visit...
Next, habis sholat Maghrib, barulah aku beranjak meninggalkan bandara. Saya naik bus Trans seharga Rp20.000 dan turun di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit. Oiya, untuk malam pertama di Lampung ini, aku nginep di salah satu guest house, namanya Jazz Guest House Syariah di tempat Teluk Betung. Sebelumnya, aku udah riset beberapa tempat nginep Bandar Lampung, dan yang paling sepakat berdasarkan saya, dari segi harga dan lokasi, ya si Jazz ini. Saya booking via Traveloka dengan harga Rp100.000-an saja per malam. Cocok banget buat para “penggendong ransel” a.k.a backpacker.
Rajabasa bus terminal at night
(via bloggerlampung.com)
Setibanya di Terminal Rajabasa, kondisi udah gelap dan jarang angkot yang lewat. Dari riset saya, untuk menuju ke Jazz Guest House, aku sanggup naik ke Tanjung Karang dulu, terus ganti angkot warna ungu ke Teluk Betung. For information, di sini angkotnya ngga ada huruf/nomer, jadi kita membedakannya dari warna *cmiiw. Setelah tanya sana-sini, ternyata jikalau malam, angkot di sini emang udah jarang lewat. Ada salah satu supir angkot yang nawarin buat nganter hingga ke Teluk Betung dan ia matok harga pego alias Rp150.000! WTF, dude?! Screw you.
Saya pernah baca juga jikalau Terminal Rajabasa ini kabarnya pernah “dinobatkan” menjadi terminal paling “angker” se-Asia Tenggara! Wew. Angker bukan karna banyak hantu atau penampakan ya, tapi karna tingkat kriminalitasnya yang tinggi. But over the years, tampaknya pemerintah sudah bekerja dengan baik untuk mengurangi hal ini, dan sekarang, dari se-penglihatan saya, keadaan di sini sudah baik. Kalau ada satu-dua calo/supir yang masih “maksa” penumpang, masuk akal lah. Tergantung kitanya aja yang harus lebih tough and fierce, hahha... Tapi buat saya, itu cukup sulit, karna aku dianugerahi wajah yang cenderung innocent dan bully-able. Ditambah pas bawa carrier ya, eksklusif deh diserbu para calo. Anyway, malam itu kesannya aku mutusin buat menghubungi pihak hotel dan alhamdulillah mereka mau jemput aku di terminal. Saya cukup kasih tips aja buat ganti bensin. Thank God!
Finally, Jazz Guest House...
Keesokan harinya, aku berencana keliling kota Bandar Lampung dan aku akan traveling solooo, secara emang lagi ngga ada temen. Heu.. But that's okay, I'm fine with that. Saya juga bakal ceritain dilema dikala menentukan destinasi di hari ketiga, sehingga aku terancam stranded di Pelabuhan Bakauheni. Stay tune... J
NaraHubung:
El's Coffee
Radin Inten II Airport Branch, or
Jln. M.S. Batubara No. 134A, or Jln. R. A. Kartini, or Mall Boemi Kedaton
Phone: 08983940555
Web: www.elscoffee.com
Jazz Guest House
Jln. Laks. Malahayati No. 2, Pesawahan, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung
Phone: 082282517422
Tidak ada komentar