Waktu awal-awal kuliah, saya sering banget ngerasain yang namanya ngantuk di kelas, lemas, ngga bersemangat dan ngga bisa konsentrasi. Ujung-ujungnya, cuma sedikit materi kuliah yang nyangkut di otak. Rasanya pengen cepet-cepet ganti jam pelajaran dan cepet-cepet istirahat. Nah, sesudah saya telusuri jauh ke belakang—sampai ke masa-masa sekolah, tampaknya saya menemukan penyebabnya!
Kebiasan penting itu adalah... SARAPAN!
Yup, semasa sekolah dulu, setiap pagi sebelum berangkat, mama saya selalu (dan ngga pernah ketinggalan) menyiapkan yang namanya sarapan. Ngga glamor kok makanannya, paling sering ya nasi pakai telur ceplok, tahu, tempe, dan supaya ada sensasi rasa, ditambahin kecap. Udah gitu aja. Simple, tapi bisa mengisi perut, dan yang terpenting, kebersihan dan gizinya terjaga. Secara kan mama sendiri yang masak, hhe..
Awalnya saya pikir, antara sarapan dan ngga sarapan itu sama aja. Ngga ada efeknya. Sampai karenanya saya kuliah, gres deh terasa bedanya.
Maklum lah ya, anak kuliahan, ngekost, jauh dari orang tua, lagi zaman-zamannya ngga mau ribet dan serba pengiritan. Maksud hati ingin menghemat biaya makan pagi, jadi sekalian pribadi makan siang aja. Namun ternyata, dampak buruknya gres terasa waktu lagi di kelas. Perut keroncongan, gagal fokus, dan pikiran yang sudah melayang-layang menuju jam istirahat dan makan siang. Duh, enaknya makan apa ya siang nanti?
And the thing is, yang tadinya skip sarapan dengan niat mau ngirit, jadinya malah setali tiga uang (atau malah tambah boros), alasannya makan siangnya jadi kalap dan banyak banget! Belum lagi ditambah ngemil ini itu buat melampiaskan rasa lapar. Udah ngga baik buat mencar ilmu di kelas, ternyata ngga baik juga buat kantong. Hmm..
Namun, semenjak saya menyadari betapa pentingnya sarapan, perlahan saya mencoba untuk mengembalikan kebiasaan baik itu. Saya juga membaca beberapa artikel ihwal sarapan yang digadang-gadang sebagai “The most important meal of the day” atau “Waktu makan yang paling penting dalam sehari”. Dikutip dari laman shakeupyourwakeup.com, sarapan itu menyerupai materi bakar yang diharapkan oleh otak dan badan untuk beraktivitas!
Sarapan sanggup mengembalikan kestabilan gula darah sesudah kita “berpuasa” semalaman. Ujungnya, sanggup meningkatkan kemampuan konsentrasi serta daya ingat. Sarapan juga bisa meningkatkan mood dan menurunkan kadar stres, sehingga kita bisa lebih happy dalam menjalani pagi kita. Dan yang penting lagi nih, ternyata sarapan itu bisa mendukung jadwal diet kita lho! Karena dengan mengisi perut di pagi hari (tentunya dengan jumlah dan nutrisi yang cukup dan seimbang), kita akan lebih “menjaga diri” dari yang namanya ngemil manis-manis dan berlemak ketika jeda menuju makan siang.
Tapi, kembali ke permasalahan anak kost ya. Menyiapkan sarapan sebelum kuliah itu bisa jadi PR yang merepotkan. Saya sendiri orangnya ngga bisa masak, ngga ada alat masaknya juga dikostan. Kalau mau beli di warung, selain malas jalan dan ngantri, masih harus mikir-mikir lagi perhitungan ekonominya. Lah terus gimana dong?
Kalau saya sih mempercayakan sarapan saya pada... Energen!
Ini sahabat anak kost banget sih. Cara bikinnya gampang, cukup diseduh dengan air panas, jadi deh. Siapapun niscaya bisa bikin. Mudah dan cepat saji, jadi cocok banget bila saya lagi buru-buru mau kuliah. Selain itu, kandungan nutrisinya juga lengkap, ada susu, telur, sereal, dan “sigmafit” (kumpulan vitamin dan mineral). Sehingga dengan porsinya yang pas dan rasa yang enak, sarapan Energen sanggup mencukupi asupan gizi yang kita perlukan untuk beraktivitas di pagi hari.
Saat ini, Energen sedang mengampanyekan gerakan “Sarapan Sehat Sebelum Jam 9”. Kenapa sebelum jam 9? Karena badan kita memerlukan sumber energi yang cukup sebelum memulai acara seharian, mirip mencar ilmu dan bekerja. Jangan hingga gara-gara kelewatan sarapan, kita jadi lemas, lesu, dan ngga bersemangat ya!
Jadi, sudah sarapan pagi ini? :)
Tidak ada komentar