Ads

Ads
Menu
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Yang Menciptakan Pantai Sekotong Istimewa

Bagi saya, ulang tahun ialah hari yang penting. Mungkin alasannya ialah keluarga saya terbiasa merayakan ulang tahun. Nggak harus dengan pesta meriah, minimal dengan ucapan selamat, dan jikalau dapat saling bertemu, niscaya ada cium pipi dan peluk. Jadi, semenjak pacaran (dan sekarang sudah menikah) dengan Diyan, tiap ulang tahun saya ingin ada trip berdua, jikalau memungkinkan. Pernah kami ke hanya ke Bogor pulang pergi naik kereta di hari ulang tahun saya. Pernah juga saya terpaksa pergi sendiri ke Gili Gede alasannya ialah Diyan nggak dapat cuti. Yang paling berkesan sejauh ini ialah waktu kami berlibur di Sekotong tahun lalu.

Senja di Pantai Sekotong


Sekotong berlokasi di Lombok Barat, sebuah area pesisir yang masih agak sepi. Masih banyak yang bertanya “Sekotong itu di mana?”, dan di malam hari pun jalanan maupun pantainya cukup gelap alasannya ialah nggak ramai penduduknya. Tapi alasannya ialah sudah ada jalan aspal yang menyusuri pantai, cukup riuh juga suara kendaraan bermotor kemudian lalang.

Penginapan kami, Villa Yukie, berdiri menghadap pantai Sekotong. Tiga malam kami menginap di sana, hanya di malam terakhir ada tamu selain kami. Mungkin waktu itu masih low season, di bulan Maret. Ada beberapa penginapan lain yang sederetan dengan Villa Yukie. Salah satunya mempunyai restoran yang jadi daerah kami makan setiap malam alasannya ialah dapur Villa Yukie sedang tidak aktif. Malam hari terasa lebih panjang alasannya ialah nggak ada yang dapat dilakukan selain ngobrol, bermalas-malasan di hammock, atau buka medsos dengan koneksi internet yang tersendat. Suara debur ombak bersahut-sahutan dengan deru mesin kendaraan di jalan raya.

Pagi hari lebih menggembirakan di sana. Diyan, yang biasanya susah betul bangkit pagi, jikalau liburan malah bangkit sebelum subuh. Apalagi waktu itu kami ingin menikmati sunrise Sekotong.

Rinjani muncul di kejauhan ketika matahari gres naik
Villa Yukie dilihat dari laut
Diyan di hammock yang kami bawa

Di hari pertama kami island hopping ke tiga gili di bersahabat Sekotong, yaitu Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Kedis. Kegiatannya tak lain dari berenang, snorkeling, dan makan siang di tepi pantai. Cuaca cerah sampai jadinya angin bertiup kencang menjelang hujan di sore hari. Pemandangan bawah bahari di ketiga gili itu, juga di pantai Sekotong, sebenarnya nggak menarik, jauh kalah dari tempat-tempat lain yang pernah saya lihat di Indonesia. Namun saya menikmati island hopping di hari ulang tahun itu. Sepertinya sih, alasannya ialah kami jalan-jalan dengan santai, nggak ada jadwal yang ambisius.

Sekitar magrib, langit di atas pantai Sekotong berangsur-angsur merona merah dan oranye. Di sisi lain, langitnya berwarna ungu keemasan. Cantik! Saya pernah melihat langit warna-warni menjelang sunset, tapi rasanya ketika itu ialah langit warna-warni paling elektrik yang pernah saya lihat. Nggak berhenti-hentinya kami mendongak, menikmati langit. Rasanya, itu ialah salah satu kado yang sangat menyenangkan di trip ulang tahun saya.

Gili Kedis

Baiklah!

Gili Nanggu

Gili Sudak

Sekotong sunset sky

Just wow!


*Lagi-lagi saya sulit menentukan kisah untuk 28 Days Blogging Challenge ini, alasannya ialah temanya ialah ‘best beach experience’. Banyak sekali pengalaman mantai yang sangat berkesan. Tapi saya pilih kisah yang ini alasannya ialah trip Sekotong yang pribadi teringat begitu saya mendengar tema blog.

Tidak ada komentar