Datanglah ke Malioboro Yogyakarta, Kamu sanggup mendapat keramahtamahan penduduknya yangg sungguh menyenangkan. Salah satu daya tarik Kota Djogja tercermin di sepanjang Jalan Malioboro.
Di area ini, warga lokal & para wisatawan dari semua penjuru bercampur jadi satu dalam menjalankan banyak kegiatan menarik di sana, menyajikan tontonan yang serasi & penuh damai.
Yogyakarta yang berjuluk Kota Gudeg memang lah menaruh sejuta keindahan di mana seolah sanggup menghadirkan daya magis bagi wisatawan untuk tiba kembali mengunjunginya. Kerinduan terhadap suasana kota yang menyajikan nuansa hening membuat tempat Malioboro jadi salah satu tujuan paling diminati di Indonesia.
Ngomong-ngomong berkaitan nuansa tradisi Jawa yang kental, Malioboro Yogyakarta yaitu salah satunya. Kearifan budaya lokal di tengah hingar bingar zaman digital ialah pengalaman unik selagi mejelajahi keindahan budaya Jawa yang konsisten dipertahankan hingga kini di tempat ini.
Kalau Kamu pergi ke Yogyakarta & cuma mendatangi Pantai Parangtritis atau Candi Prambanan saja, itu belumlah kumplit jikalau Kamu belum singgah di Malioboro. Kawasan Malioboro membentang sepanjang 2,5 kilo meter dari Jalan Tugu hingga Kantor Pos Pusat Yogyakarta. Kawasan ini selalu ramai dengan turis dan pedagang tiap-tiap harinya. Jalan Malioboro pun terbilang teramat dekat dari Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Histori Jalan Malioboro Yogyakarta
Tidak Ada yang menduga bila jalanan yang dulu sepi dengan sederet pohon asam yang rindang itu kini sudah bermetamorfosis jadi area wisata paling dicari oleh turis lokal ataupun asing. Jalan Malioboro Yogyakarta dahulu hanyalah suatu jalan biasa yang digunakan masyarakat setempat menuju keraton, atau ke Pasar Beringharjo & ke Benteng Vredeburg.
Nama Malioboro konon katanya berasal dari 2 versi yang berlainan. Yang mula-mula, nama Malioboro dikutip dari bahasa Sansekerta, yang artinya “Karangan Bunga”. Nama ini sengaja diciptakan dikarenakan ketika itu di sepanjang jalan ini penuh karangan bunga ketika ada kegiatan atau hajatan di keraton. Yang ke-2, konon nama Malioboro diambil dari nama seseorang aristokrat dari Inggris, Marlborough, yang tinggal di Yogyakarta dari th 1881 – 1916.
Terlepas dongeng mana yang paling benar, Malioboro ketika ini sudah berubah jadi suatu daerah wisata yang menarik perhatian setiap orang yang tiba ke kota Yogyakarta. Area ini pun menjadi salah satu sentral buah tangan khas Jogjakarta yang layak Kamu jenguk. Di sepanjang Jalan Malioboro, Kamu bakal menjumpai aneka jenis souvenir, mulai dari batik Jogjakarta, kaos, kerajinan tangan, blangkon, & bakpia Pathok, juga Yangko sebagai jajanan khas Yogyakarta.
Kuliner di Malioboro Yogyakarta
Kalau Kamu sedang mencari masakan Jogjakarta, di Malioboro Kamu sanggup menemukan beraneka menu-menu istimewa yang ditawarkan Kota Gudeg tersebut. Menu-menu sederhana yang memiliki citarasa nikmat niscaya membangkitkan selera untuk sekedar bersantap siang maupun makan malam.
Hidangan nasi Gudeg telah niscaya jadi pilihan penting karena sajian ini seolah jadi sajian wajib yg mesti dinikmati sewaktu berada di Djogja. Di sepanjang jalan Malioboro, Kamu sanggup juga menikmati es dawet gula merah minus pewarna yang berpadu dgn santan kelapa kental & gurih. Dgn sesekali diselingi alunan nada merdu para pengamen, pengalaman masakan di sana sanggup menampilkan suasana Jogjakarta yg sejatinya hening & bersahabat.
Di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta, Kamu sanggup menjumpai sederet tukang becak yg siap mengantarkan Kamu ke lokasi-lokasi pusat buah tangan Djogja. Dgn anggaran yg relatif terjangkau, para tukang becak ini bakal menawari paket keliling ke bermacam macam area kerajinan atau pusat souvenir atau serta jajanan Bakpia Pathok yg legendaris. Utk pengalaman berkeliling yg lebih seru, Kamu kemungkinan tertarik utk menaiki delman.
Ketika memasuki malam hari, Kamu bakal disuguhi alunan gamelan Jawa yg dimainkan oleh grup seniman Yogyakarta komplit bersama budaya lesehan & angkringan, yg mana aspek ini sudah menjadi ciri khas dari Kota Pelajar tersebut.
Spot Menarik Yang Lainnya
Tidak Cuma buah tangan & Keraton Yogyakarta, dijalan Malioboro terdapat suatu benteng yg berjulukan Benteng Vredeburg. Benteng ini berfungsi sbg museum & serta yaitu spot wisata menarik di tempat Malioboro Djogja. Kamu bakal menjumpai sebanyak benda peninggalan bersejarah pada jaman usaha lalu. Serta terdapat tempat khusus utk pemutaran film usaha dan diorama yg menggambarkan keadaan Indonesia, khususnya Yogyakarta di periode penjajahan dahulu.
Benteng Vredeburg terbuka utk umum tiap-tiap hri Selasa – Jumat dari pukul 8 pagi hingga 4 sore & tiap-tiap Sabtu – Minggu semenjak dari pukul 8 pagi – 5 sore. Diluar itu, dijalan Malioboro Yogyakarta juga terdapat Pasar Beringharjo sebagai pasar tradisional sekaligus tujuan wisata belanja di Djogja yg ternama. Di pasar ini, Kamu sanggup menemukan bermacam macam kategori batik dalam aneka motif, accessories, jajanan tradisional, kerajinan tangan, hingga bahan-bahan tradisional utk meramu jamu.
Pasar Beringharjo dahulu kala dipenuhi pohon beringin yang rindang, yg oleh kesannya itu maka disebut sbg Beringharjo. “Bering” artinya Beringin, & “Harjo” artinya sejahtera. Di periode lampau, pasar Beringharjo ini pusat poros gerakan ekonomi yg membawa kesejahteraan semua penduduk Yogyakarta.
Di kira kira tempat wisata Malioboro Yogyakarta, terdapat juga satu daerah berjulukan Ketandan. Suatu daerah Pecinan di Yogyakarta. Wujud eksistensi etnis Tionghoa di Jogjakarta ini terwujud lewat pagelaran Budaya Tionghoa Yogyakarta & bab dari perayaan hri raya Imlek yg diselenggarakan tiap thn. Pagelaran yg berjalan biasanya berisi aneka kegiatan bazaar kuliner, lomba nyanyi lagu Mandarin, karnaval Barongsai, & festival budaya.
Hotel di Malioboro Yogyakarta
Destinasi wisata Malioboro Jogjakarta ialah salah satu yg terkenal & lokasinya berada di pusat kota Jogjakarta. Oleh alasannya itu, Kamu sanggup menjumpai teramat simpel aneka penginapan atau hotel dekat Malioboro Djogja. Sekian Banyak hotel di Malioboro yg ternama serta penginapan yang lain di kalangan pelancong, di antaranya Melia Purosani Hotel Yogyakarta, Hotel Mutiara, Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, & Whiz Hotel Yogyakarta.
Kamu sanggup mencari hotel atau penginapan dekat Malioboro dengan cara online guna mengecek ketersediaan kamar. Salah satu online booking yg terkenal ialah AGODA.
Jalur Perjalanan ke Malioboro Yogyakarta
Utk menuju Jalan Malioboro Yogyakarta, Kamu sanggup tiba dgn simpel sekali dikarenakan lokasinya yg berada di jantung kota Yogyakarta. Dari stasiun Tugu Yogyakarta, Kamu cuma perlu 5 menit saja berjalan kaki untuk tiba di sini. Kalau dari Bandara Adisucipto, perjalanan ke Malioboro cuma membutuhkan waktu 15-25 menit menggunakan transportasi eksklusif atau 20 – 45 menit menggunakan taksi atau bis trans Jogja.
Tidak ada komentar