Kepulauan Togean : Keindahan Alam Yang Tersembunyi Di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah
Ha Njo Dolan
Senin, 20 Mei 2019
Kepulauan Togean yaitu sebuah taman nasional yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una. Kepulauan ini dikenal dengan kekayaan terumbu karang dan biota bahari yang langka, indah dan dilindungi. Ada 66 pulau kecil di perairan Togean yang masing-masing terpencar di sebelah Timur dan Barat.
Beberapa acara yang sanggup dilakukan di Kepulauan Togean antara lain : Menyelam dan Snorkeling di Pulau Kadidiri, memancing, menjelajah alam hutan yang ada di Kadidiri untuk menuju ke Pantai Baracuda, ada juga di Pulau Malenge dan wisatawan juga sanggup mengunjungi pemukiman Orang Bajo di Kabalutan.
Untuk hingga ke daerah ini memang sulit. Ada dua jalur yang sanggup dilalui yaitu melalui Gorontalo atau Palu. Dari kota Gorontalo ke Pelabuhan Ferry hanya sekitar 15-20 menit saja dan dilanjutkan perjalanan bahari dengan Ferry KM Tuna Tomini menuju Pelabuhan Wakai sekitar 12 jam. Akan tetapi jikalau melalui Palu, perjalanan darat untuk ke Pelabuhan Ampana memakan waktu sekitar 10 jam dan dilanjutkan dengan perjalanan bahari sekitar 4-5 jam menuju pelabuhan Wakai dan ingat, harus menyesuaikan agenda kapal juga. Jadi, silahkan menentukan lewat Gorontalo atau Palu.
Saya dan teman-teman (Mas Sandi, Septi, Mas Masrur, Hanum, Rendy, dan Bang Johan) menentukan untuk lewat Gorontalo. Pertimbangannya yaitu jarak dari Kota ke Pelabuhan sangat dekat, memang untuk jalur bahari nya sangat usang yaitu sekitar 12 jam, tapi berhubung Kapal Fery tersebut berangkatnya malam, membuat kami tertidur lelap dan perjalanan pun menjadi tak terasa. Jadwal Ferry tujuan Wakai yaitu Selasa dan Jumat (pada ketika itu-jadwal sanggup berubah-ubah diadaptasi cuaca). Harga tiket bervariasi, namun kami menentukan kelas Eksekutif dengan harga IDR 89.000,- (Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah) tentunya kemudahan AC, Reclining Seat, dan Televisi layar datar yang ukurannya tidak mengecewakan besar, ditambah dengan adanya DVD Player. Kita juga sanggup menyaksikan matahari terbenam dari kapal dan melihat bintang-bintang yang bertaburan di langit teluk tomini, sangat indah, menemani kami dalam perjalanan yang cukup lama.
|
Kapal Tuna Tomini |
|
Kami siap berlayar mengarungi lautan selama 12 jam perjalanan |
Hari Pertama, 11 Januari 2014 : Wakai - Pulau Kadidiri, Snorkeling di Pulau Taipi dan Pantai Baracuda
Pantai Baracuda terletak di balik Pulau Kadidiri. Kami harus berjalan kaki menyusuri hutan yang rindang. Jarak yang ditempuh sekitar 1-1.5Jam. Hutan yang dikelilingi Pohon pohon kelapa yang menjulang tinggi dan rimbun dengan pepohonan lain nya serta suara-suara hewan menemani perjalanan kami menuju Pantai Baracuda. Pantai ini sepi, belum begitu banyak yang berkunjung, mungkin alasannya letaknya dibalik pulau kadidiri, jadi belum begitu banyak yang tahu. Tepian pantai yang tidak begitu luas, dengan pasir putih yang cukup lembut, yang ditemani dengan deburan ombak membuat rasa lelah kami terbayarkan. Aktivitas yang sanggup dilakukan di sini yaitu berjemur, bermain-main air dan pasir, serta sanggup menyaksikan matahari terbenam dari Pantai ini.
Hari Kedua, 12 Januari 2014 : Pantai Karina dan Danau Togean (Stingless Jellyfish Lake)
Keesokan harinya, sehabis sarapan pagi, kami pun check out dan melanjutkan perjalanan di kepulauan togean serta kembali menuju Wakai. Rencana ingin ke Pulau Papan untuk melihat perkambungan Bajo dan ke pulau-pulau lainnya, harus dibatalkan alasannya cuaca masih belum dekat dan kapal yang kami sewa ternyata kembali ke Wakai, tidak berani untuk mengantarkan kami ke Pulau-pulau yang berada di Kepulauan Togean dikarenakan ombak yang cukup besar. Waduh, rasa cemas mulai menghampiri kami. Pada hasilnya kami menyewa lagi kapal motor di Black Marlin (sebuah Cottage di Pulau Kadidiri), ini yang dinamakan Biaya Tak Terduga, untuk mengantarkan kami kembali ke Pelabuhan Wakai. Sebelum ke Wakai, kami meminta untuk diantarkan ke Danau Togean. Awalnya Nahkoda Kapal ragu untuk mengantarkan kami ke sana alasannya ombak yang cukup besar dan takut kehabisan materi bakar juga. Letak Danau Togean cukup jauh dari Pulau Kadidiri dan tidak searah dengan Wakai. Sedang kapal fery tujuan Ampana berangkat dari Wakai jam 16.00 WITA. Itu yang menjadi pertimbangan Nahkoda Kapal. Tapi akhirnya, dengan rasa percaya diri dan tentunya disertai doa, kami pun melanjutkan perjalanan ke Danau Togean. Jarak yang ditempuh untuk hingga ke Danau ini sekitar 1 jam dari Pulau Kadidiri.
|
Kapal yang kami sewa, Antar ke Danau Ubur-ubur dan kembali ke Wakai |
|
Batu Karst menambah elok Pulau ini |
Keberadaan Danau Togean hanya dipisahkan oleh sebuah pantai yang indah yaitu Pantai Karina. Untuk hingga ke Danau Togean, harus menunggu air bahari sedang pasang atau jikalau surut kita harus berjalan kaki. Kami harus trekking memanjat, merangkak untuk memasuki sebuah hutan kecil dengan pepohonan dan ranting yang kering yang jikalau dipegang rapuh, diinjak patah, bebatuan kecil-kecil dan pasir jikalau berjalan licin dan menyerupai longsor berjatuhan ke bawah. Membutuhkan waktu sekitar 1 jam trekking untuk hingga ke danau ini. Sungguh luar biasa jalan menuju ke danau ini. Pantas saja masih belum banyak yang tahu daerah ini. Disarankan menggunakan sepatu/sendal gunung, jangan menggunakan sandal jepit, sanggup putus jikalau belum mahir melewati jalur ini. Jalan yang dihapit oleh 2 daerah yang berbeda, jalan yang berada di tengah-tengah, di sebelah kiri sebuah pantai dan sebelah kanan yaitu sebuah danau daerah spesies ubur-ubur tanpa sengat. Tidak menyerupai di Danau Kakaban, Kepulauan Derawan, yang jalan menuju danaunya sudah ada jalur dan sangat gampang untuk dilalui.
|
Pantai Karina |
|
Awal masuk menuju Danau Ubur-ubur |
|
Butuh usaha untuk hingga di Danau Ubur-ubur (Togean) |
|
Terlihat Danau (Kanan) yang berbatasan eksklusif dengan Pantai |
Rasa lelah kami, luka luka kecil yang kami alami akhir trekking, semua terbayar sudah ketika kami melihat sebuah dermaga kayu yang tidak begitu besar dan panjang terbentang menyambut kehadiran kami. Ya, Danau Togean, Stingless Jellyfish Lake. Danau yang luas, dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan di sebrang, kanan dan kiri danau, begitu asri dan indah sekali. Sama menyerupai di Danau Kakaban, Kepulauan Derawan (lihat ulasan sebelumnya), danau ini lembap payau. Karena letaknya berdekatan dengan pantai. Letak danau yang tersembunyi dan belum banyak pengunjung yang tahu keberadaannya, membuat air di danau ini tidak keruh. Kaprikornus terlihat terang sekali ubur-ubur yang canti dan mempesona sedang menari di dalam air. Di sini kita sanggup snorkeling dan bermain bersama Ubur-ubur yang tak menyengat dengan aman. Tidak boleh menggunakan Fin pada ketika snorkeling, dihentikan loncat juga, dikarenakan ubur-ubur sangat rentan dan sanggup hancur.
|
Akhirnya, usaha itu berbuah hasil yang indah, Danau Ubur-ubur Togean |
|
Bermain bersama Ubur-ubur tanpa sengat |
|
Bersama teman/sahabat - Bersama orang-orang yang menyenangkan |
Semoga klarifikasi di atas sanggup membantu teman-teman yang ingin berlibur ke Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Tetap dijaga kelestarian alam Indonesia ya teman...
Tak Ada Yang Seindah Negeri Sendiri, Ya Indonesiaku... Sumber http://travelafin.blogspot.com/
Tidak ada komentar