Penutupan kedua jalur pendakian paling popular di gunung aktif di Lombok, NTB itu menurut akad tim survei dan lainnya dalam rapat yang dipimpin Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Ir. Sudiyono, M.Si di Kantor Balai TNGR, Rabu (27/3/2019).
Tim survei terdiri dari unsur TNGR, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Trakking Orgnizer (TO), jago dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dinas Pariwisata NTB, Basarnas Mataram, dan unsur TNI.
Mereka berangkat Sabtu, 16 Maret pagi, terbagi dua tim, sebagian menjajal jalur Sembalun dan tim lainnya ke Senaru.
Dalam surat rumusan rapat yang ditandatangani Sudiyono, dijelaskan alasan penutupan jalur pendakian lewat Sembalun dan Senaru tersebut mengingat masih terjadinya gerakan tanah dan gempa.
Alasan lain, menurut hasil tim survei di jalur Sembalun, kondisinya hingga Pelawangan Sembalun terjadi kerusakan di 14 titik, 3 di antaranya rusak berat sehingga tim menciptakan 2 jalur alternatif.
Sebagian besar lereng menuju Puncak Rinjani pun longsor serta menutup Mata Air Pelawangan dan Mata Air Sambor.
Satu lagi, sebagian besar Pelawangan Sembalun rusak berat.
Sedangkan hasil penilaian yang dilakukan PVMBG pada ketika survei, telah terjadi gempa 161 tektonik lokal dan 9 kali tektonik lokal MMI II-IV serta gempa vulkanik.
Untuk jalur dari Pos 4 Bukit Penyesalan menuju Pelawangan Sembalun terputus dan sangat berbahaya kalau dilalui akhir jalan yang tidak stabil.
Berdasarkan hasil tim survei di jalur Senaru, kondisi jalurnya relatif baik, hanya ditemukan retakan di Pos II dan pohon tumbang mulai dari KM 0,5 hingga sebelum Pos III.
Namun jalur menuju Danau Segara Anakan terputus dan tidak sanggup dilewati.
Selain menutup sementara kedua jalur pendakian Sembalun maupun Senaru, dalam surat yang diunggah di akun Instagram (IG) @himpalarinjani tersebut, disepakati pula akan dilakukan survei kembali guna memastikan kelayakan jalur untuk acara pendakian.
Jalur yang ada ketika ini berada di kawasan rawan pergerakan tanah sehingga perlu dipindahkan melalui kawasan yang relatif aman.
Kesepakatan lain, pendakian melalui pintu masuk Sembalun harus mempunyai jalur alternatif sebagai upaya antisipasi peristiwa yang terjadi.
Demikian juga jalur Senaru menuju Danau Segara Anak, masih terjal dan berisiko.
Sebelumnya TNGR sempat memastikan akan membuka jalur Rinjani pada April mendatang, seraya melaksanakan penataan.
Empat jalur yang siap dibuka itu lewat Sembalun, Senaru Timbanuh, dan Aik Berik. Tapi ternyata dari hasil survei Sembalun dan Senaru, kondisi kedua jalur favorit pendaki ke Puncak Rinjani itu belum memungkinkan untuk dibuka sebagaimana hasil akad rapat adonan tersebut.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @himpalarinjani
Captions:
1. Pendakian Gunung Rinjani sebelum terjadi gempa.
2. Surat rumusan rapat adonan hasil survei jalur pendakian Sembalun dan Senaru.
Tidak ada komentar