Ads

Ads
Menu
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Golden Palace Bagan, Istana Gres Di Situs Bersejarah

Peluh menciptakan lengket rasanya di seluruh tubuh siang hari itu di Old Bagan. Gerah yang kami rasakan gabungan dari kepanasan sebab terik matahari dan kekenyangan sesudah makan siang. Rasanya ingin menyejukkan diri di ruangan ber-AC, tapi kami masih ingin melihat lebih banyak lagi peninggalan sejarah di kepingan tertua dari kota Bagan, Myanmar, ini. Pilihan kawasan sejuk ialah museum, tapi kau gres saja dari sana sebelum makan siang. Maka kami putuskan ke istana yang punya taman rindang, Thiri Zaya Bhumi Bagan Golden Palace.


(Baca juga: Restaurants in Bagan)



Golden Palace ini lokasinya hanya beberapa ratus meter dari gerbang masuk Old Bagan. Dikelilingi tembok tinggi bata merah, istana ini tak mungkin luput dari perhatian siapapun yang lewat situ. Memasuki area istana, aku disambut petugas yang menagih bayaran tiket sekitar $5 per orang. Dari situ, bangunan bernuansa emas dengan atap bertingkat-tingkat sudah terlihat. Pepohonan dan langit biru cerah menjanjikan kesegaran di taman istana.

“Ada bangku malas!” aku dan Diyan bergegas mendekati bangku bambu di taman. Ooooh, enaknyaaa duduk selonjoran dinaungi pohon rindang dan angin sepoi-sepoi. Ingin agak lebih usang duduk di situ, tapi kami keburu ingin tau dengan bangunan istana dan melihatnya lebih dekat.

Golden Palace ini sarat dengan gesekan di dinding, atap, dan tiang bangunan, sampai ke pembatas tangga. Bentuknya terlihat rumit dan sangat dekoratif. Yang kami lihat, ada kepingan yang mirip singgasana, dan taman yang terawat rapi. Beberapa bangunan terpisah, hanya disambung oleh pelataran berlantai semen.










Sudah tidak ada raja yang tinggal di istana, dan istana ini juga bukan bangunan asli. Bekas kerajaan Pagan (yang menjadi cikal bakal negara Myanmar kini) runtuh di kurun ke-13. Golden Palace dibangun atas prakarsa pemerintah yang sengaja menjadikannya objek wisata semenjak tahun 2008. Arsitekturnya dipercaya sudah tidak mirip istana yang asli, yang aku pun nggak tahu sebesar apa perbedaannya. 

Mencari gosip detail wacana Thiri Zaya Bhumi Bagan Golden Palace ini agak susah, bahkan di Google. Setidaknya, kalau dibandingkan dengan gosip situs-situs Bagan lainnya. Namun menemukan fotonya praktis sekali, sebab memang banyak sudut dari istana ini yang menarik. Bagi kami, di tengah jelajah situs-situs bersejarah kota Bagan, kunjungan ke Golden Palace menjadi semacam rehat dari gosip sejarah seru yang bertubi-tubi.

Di malam hari, diadakan pertunjukan sendratari Dandaree di pelataran istana. Pertunjukan ini menceritakan sejarah kerajaan Pagan. Namun sebab kami masih ingin lanjut ke tempat-tempat lainnya, kami cuma sempat melihat persiapan panggung dan meja-meja panjang untuk jamuan makan malam para tamu. Mungkin kalau lain kali ke Bagan lagi, boleh juga nonton pertunjukan ini. 







*28 Days Blogging Challenge ke-26 ini bertema "istana". Kalau kamu, ada dongeng apa wacana istana dalam jalan-jalanmu? 


Tidak ada komentar