Saya sendiri, sehabis dipikir-pikir, sering bikin perencanaan trip sebab punya beberapa ketakutan. Secara umum, rasanya saya bukan orang yang panikan, tapi juga nggak kelewat santai. Saya takut ketinggalan pesawat, saya takut bad hair day jikalau nggak bawa hairdryer, dan saya takut lupa mengisi tinta pena untuk menggambar di destinasi. Tapi dari semua ketakutan saya dikala traveling, rasanya 3 hal yang paling saya takuti ialah sebagai berikut:
Sakit dan Harus Dirawat di Rumah Sakit
Kebayang kan repotnya? Walaupun ini terjadi di negara sendiri, rasanya tetap akan sangat merepotkan. Entah keluarga yang harus jauh-jauh menyusul, atau kamunya yang harus pulang – naik pesawat, kereta, bus, atau feri – dalam keadaan sakit, apalagi sendirian. Atau, dirawat di rumah sakit tanpa ada keluarga yang menemani. Tiga-tiganya pilihan yang nggak enak.
Maka, saya selalu berusaha menjaga stamina dan kesehatan sebelum trip. Ini memang kadang sulit sebab biasanya sebelum trip kita justru malah harus ngebut menuntaskan pekerjaan. Lalu di dalam perjalanan saya juga jarang pilih-pilih masakan semoga kata sedang diet. Kalau sudah berjalan kaki seharian, dan dikala malam adanya nasi biryani kambing, ya sudah, makan sajalah. Misalnya begitu.
Bekali badan dengan asupan yang sehat dan cukup banyak. |
Terlibat Kasus Kriminal
Pernah nonton serial “Banged Up Abroad” di Nat Geo Channel? Wah, itu mengerikan banget. Serial ini isinya dokumentasi reka ulang kisah-kisah orang yang ditangkap pihak berwajib sebab terlibat kasus kriminal dikala sedang berada di luar negeri. Duh, males banget, kan? Kebayang, lagi di negara yang kita nggak begitu paham budayanya, bahasanya, nggak kenal siapa-siapa, terus harus berurusan dengan hukum. Apalagi jikalau terlibat kasus kriminalnya bukan sebab kita sengaja. Benar-benar deh, saya bahkan nggak dapat kasih tips apa-apa, sebab nggak kebayang bagaimana cara yang menjamin kita akan terhindar dari situasi begini.
Semoga nggak terjadi betulan. |
Takut Nggak Cocok dengan Teman Jalan
Ya, saya pilih-pilih banget teman jalan. Saya sadari bahwa saya nggak supel-supel amat, kurang fleksibel dalam menghadapi orang lain, apalagi yang ‘terjebak’ dalam perjalanan dengan saya. Bayangkan, contohnya trip 3 hari saja, saya harus menghadapi kepribadian yang mengesalkan terus-menerus, atau yang selera bercandanya nggak nyambung dan garing pagi siang sore malam kemudian ketemu pagi lagi. Kalau begitu rasanya saya mendingan jalan sendiri saja.
Sejak suka menggambar dalam perjalanan, saya jadi lebih picky lagi. Soalnya, menggambar suatu objek itu saya dapat makan waktu 1-3 jam, hanya menggambar sambil duduk (kadang berdiri) di satu titik saja, nggak ke mana-mana. Kalau teman jalannya sabar dan dapat sibuk sendiri, nggak masalah. Yang saya takutkan (dan ini pernah terjadi) jikalau si teman jalan ini meminta saya untuk segera menuntaskan gambar.
Yakin mau jalan-jalan dengan sketcher? |
Kalau mau dipikir-pikir lagi, masih banyak hal yang saya takutkan dalam traveling. Tapi, jikalau bukan hal besar dan bukan lagi kepepet, mending nggak usah dipikirkan. Supaya tetap nikmat jalan-jalannya! Setuju nggak?
*Tema 28 Days Blogging Challenge ini ialah menyerupai yang tertera di judul. Lucu juga, tema ini bikin saya mikir, sebab biasanya saya jalani aja perjalanannya tanpa menyadari soal ketakutan-ketakutan saya sendiri.
*Tema 28 Days Blogging Challenge ini ialah menyerupai yang tertera di judul. Lucu juga, tema ini bikin saya mikir, sebab biasanya saya jalani aja perjalanannya tanpa menyadari soal ketakutan-ketakutan saya sendiri.
Tidak ada komentar