Tanggal 17 Agustus kemarin kebetulan banget ya jatuh di hari Jumat, jadi dapat dapet long weekend. Dan dimana ada long weekend, di situlah ada kesempatan buat jalan-jalan! Awalnya ada rencana ke Bali-Lombok, tapi kemudian secara mengejutkan ada peristiwa gempa bumi jadi ya terpaksa harus ditunda. Padahal temen aku udah ada yang beli tiket pesawat. Akhirnya kau pun memindah destinasi liburan, menuju kawasan Sulawesi Tenggara (dan Tengah), tepatnya di Labengki & Sombori.
Ini kali kedua aku menginjakkan kaki di pulau Sulawesi dan aku sangat excited untuk dapat mengeksplorasi kawasan lain di pulau ini. Labengki & Sombori sendiri merupakan dua gugus pulau yang berada di perairan perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Keduanya terpisah jarak yang tidak terlalu jauh, makanya sering dipasangkan dalam satu paket perjalanan (kalau di open trip-open trip). Labengki & Sombori ini seringkali dijuluki sebagai “miniatur” Raja Ampat di Papua!
Untuk perjalanan kali ini, aku bersama @dentajaya ikut open trip dari @sukawisata dengan paket perjalanan 3 hari 2 malam. Tadinya mau ambil yang 4 hari 3 malam, tapi tiba-tiba aku ada panggilan training sampe Kamis, jadi ya ngga jadi. Dan tadinya juga mau ikut operator trip lain yang lebih “oke”, tapi udah banyak yang full, secara juga long weekend kan.
Kami datang di Bandara Haluoleo, Kendari, sekitar pukul 7.20 dan pribadi bergabung dengan akseptor trip lain yang totalnya berjumlah kurang lebih 17 orang. Badan rasanya remek banget gaes, semalem terbang dari Surabaya jam 21.30, terus hingga di Makassar jam 00.30, terus gegoleran di bandara sampe pagi. Anyway, tapi tetep semangat buat liburan! Yey.
Dari bandara, kami bergerak menuju pelabuhan yang ... tidak bernama. Saya ngga tau itu di kawasan mana, pokoknya melintasi kota Kendari. Kata driver-nya, itu desa Bajo. Tapi ya kan emang di sana sukunya suku Bajo (?) Well, kami nunggu kapalnya tidak mengecewakan lama, dan gres berangkat sekitar jam 11.00.
First impression: panas say! So hot. Baru agak adem pas kapalnya mulai jalan. Tapi ternyata, kecepatan kapal yang kami tumpangi tak ubahnya keong racun. Lambat banget ya Allah. Sampe udah ketiduran, bangun, tidur lagi, bangkit lagi, belum juga sampe. Total perjalanan kami sekitar 5 jam! Yes. Five, fvcking, hours! Padahal normalnya dapat ditempuh dalam 2 jam saja. Bye.
Off we go! |
Blue everywhere |
Sayang masih ada sampah |
Betapa bahagianya ketika kapal kami bersandardi Pulau Labengki Kecil. Yey. Perjalanan panjang dan menyiksa tadi dapat terobati, dengan keindahan pemandangan pulau serta permukiman penduduk. Airnya juga jernih banget lho. Dasarnya lautnya udah keliatan dari atas kapal.
Kami pun berjalan menuju homestay yang lokasinya pas di pinggir laut. Wew. We had a great view!
Namun sayang, alasannya ialah kami hingga sana udah kesorean jadi terpaksa ada spot yang di-skip dulu. Dan rencana kami hari itu ialah mengunjungi spot Raja Ampat View dan Teluk Love View. Kami pun berangkat ke sana sehabis bongkar barang bawaan dan makan siang.
Tempat yang akan kami kunjungi ini letaknya deket banget ternyata, di Pulau Labengki Besar yang mana posisinya di ada seberang Pulau Labengki Kecil. Makara cukup naik kapal sekitar 15-20 menit.
Sesampainya di Labengki Besar, kita masih harus naik tangga lagi untuk dapat hingga di 2 spot tersebut. Untungnya waktu itu cuman ada satu rombongan lain yang barengan sama kami, jadi ngga terlalu rame di atas. Spot-nya di atas itu ngga terlalu luas dan beliau ada di atas bukit karang, jadi tajem-tajem banget bawahnya. Harus ekstra hati-hati ketika melangkah ya gaes! Karena jikalau salah berpijak dikit aja, duh alamat, berdarah deh tuh. Alangkah baiknya jikalau pakai ganjal kaki yang mendukung juga. Sepatu ialah pilihan terbaik berdasarkan saya, alasannya ialah dapat melindungi seluruh permukaan kaki (ngga cuma telapaknya aja)
Labengki Besar Island |
Sign Board |
The path |
And here we are, Raja Ampat View...
Kece sih. Dari sini kita dapat melihat pulau-pulau kecil di Labengki Besar itu. Di bawah sana juga terlihat ada beberapa pondokan milik salah satu resort (kalo ngga salah Labengi Nirwana Resort), tapi sayang yang boleh masuk cuman pengunjung yang nginep disana. Padahal instagramable sih resortnya.
Berjalan sedikit ke sisi lain, kita akan hingga di spot Teluk Love View..
Kece juga tempatnya. Namun jikalau ingin dapat melihat secara terang bentuk “Love”-nya, temen-temen dapat foto pakai drone dari atas. Tapi foto dari angle ini juga udah cukup sepakat kok.
So that was our first day exploring Labengki-Sombori. Hari berikutnya, kami akan mengeksplorasi kawasan Sombori. Dan kami akan mengunjungi Rumah Nenek yang super populer itu!
Thanks-List:
YOU, for reading this! :)
Tidak ada komentar