Ads

Ads
Menu
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Maen Ka Madura [Part 1]: Gili Genting & Gili Labak


Saya udah usang banget pengen main ke Madura. Sempet beberapa kali kepikiran mau solo trip, tapi selalu urung alasannya yakni “was-was” dengan kondisi di sana. You know, kabar-kabar perihal banyaknya begal, terus orang-orangnya yang berwatak keras, temperamen, belum lagi dengan hambatan bahasa, dsb. Ditambah dengan keadaan geografisnya yang “katanya” gersang & panas.

Tapi ya, itu sih kabar-kabar yang saya dengar. Entah bener atau engga.

Nah, hasilnya saya sanggup kesempatan buat ke Madura kemarin sama temen-temen kantor. Tujuan utama kami ikut one day trip ke Gili Labak (via operator @gililabak.id). Dan sesudah Gili Labak, kami berencana  jalan-jalan di sekitar kota Bangkalan.

Namun sebenernya, selain untuk jalan-jalan, tujuan saya ikut trip ini adalah... saya pengen tau, gimana sih sebenernya keadaan di Pulau Madura ini? Apa memang ibarat kabar-kabar yang beredar? Atau malah sebaliknya?

So, this is my trip to Madura


Kami berangkat dari kota Jember, Jawa Timur sekitar pukul 18.00 dan datang di Surabaya sekitar tengah malam. Di sana, kami sudah dinantikan oleh operator trip dengan kendaraan beroda empat elf. Udah lewat dari agenda meeting point ya sebenernya (seharusnya pukul 23.00) dan saya udah siap-siap bakal dicibir oleh rombongan lain tapi alhamdulillah tidak. Total akseptor waktu itu 15-an orang kayaknya. Dan sesudah semua akseptor dijemput, kami pun berangkat menuju Pulau Madura. I was so excited alasannya yakni hasilnya sanggup ngeliat & ngelewatin Jembatan Suramadu! Yey. Tapi sayang ngga sanggup turun ya, dan gelap juga jadi ngga keliatan jelas.

Setelah melewati Suramadu, perjalanan kami lanjutkan hingga ke kota Sumenep. Jaraknya ±150 km dan kami hingga di sana sekitar pukul 04.00. Kami berhenti di satu rumah singgah, ada musholla-nya juga jadi sekalian buat bersih-bersih, ganti baju, & sholat. Saat matahari mulai terbit, saya gres sadar kalo rumah singgah itu ternyata ada di deket laut, jadi kami tinggal jalan kaki ke pelabuhannya. Namanya Pelabuan Tanjung, Saronggi.

Morning at Port of Tanjung, Saronggi

It was a beautiful morning. Dan selalu menciptakan saya bahagia ketika melihat acara sehari-hari masyarakat lokal.

Morning at Port of Tanjung, Saronggi

Sekitar pukul 06.00, kapal kami bergerak meninggalkan pelabuhan menuju destinasi pertama, yakni Gili Genting. Yup, sebelum ke Gili Labak, kami mampir dulu ke Gili Genting untuk sekadar menikmati suasana pagi dan sarapan. Waktu yang diharapkan sekitar 30 menit saja (dengan biaya ±Rp10.000). Meski singkat, penyeberangan waktu itu sungguh Istimewa alasannya yakni kami ketemu sama lumba-lumba! Wew. Saya ngga nyangka ada lumba-lumba di sini. Mungkin alasannya yakni ada bagan-bagan apung buat nangkep ikan ya di sekitar sana. Cuman sayang, saya ngga sempet dokumentasiin lumba-lumbanya.

Bagan apung

Kapal kami pun bersandar di sebuah pantai berjulukan Pantai Sembilan. Dinamai demikian alasannya yakni katanya bila dilihat dari atas bentuknya ibarat angka 9. Pantai ini terletak di Desa Bingsrang, Gili Genting.

Gili Genting

It is a nice beach. Pasirnya putih, bersih, dengan latar belakang bahari biru, ditemani angin sepoi-sepoi, sungguh perpaduan yang pas untuk menghilangkan penat. Fasilitas umum di sini juga terbilang lengkap. Ada kamar mandi/toilet umum, ada homestay-homestay, dan yang terang banyaak penjual makanan.

Gili Genting
(courtesy of @irwantris)

Cuman kayaknya di sini ngga ada spot buat snorkeling yang banyak karang & ikan warna-warni gitu ya. I’m not sure. Mungkin ya cuma sanggup buat berenang-renang aja.

Gili Genting
(courtesy of @irwantris)

Sekitar pukul 08.00, kami bergerak meninggalkan Gili Genting untuk menuju Gili Labak. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1,5 jam. Jadi, sebagian besar dari kami hasilnya ketiduran selama di kapal. Nah, katanya sih belum ada kapal umum reguler buat ke Gili Labak. Makara bila kita ngga ikut open trip, kita sanggup nyeberang dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep, dengan tarif sewa kapal 400-500 ribu per kapal dengan kapasitas sekitar 30 orang.

Bye Gili Genting

Singkat cerita, sekitar pukul 09.30, kami pun hingga di Gili Labak. Waktu itu kapal kami ngga sanggup bersandar sampe ke pinggir pantai, kayaknya lagi surut ya, jadi kami naik “ojek” gitu pake kapal yang agak kecilan.

So here we are... Gili Labak!

Gili Labak

Ngga jauh beda dari Pantai Sembilan di Gili Genting, pantai di Gili Labak ini juga putih bersih, dengan airnya yang jernih. Cuman emang alasannya yakni udah siang, panasnya ya Allah, udah kayak dipanggang.

Gili Labak

Gili Labak sendiri luasnya cuman sekitar 5 hektar. Makara bila mau, kita sanggup mengelilingi pantainya dengan waktu sekitar 30 menit.

Sesaat sesudah mendarat, kami di-briefing oleh guide bila kegiatan snorkeling-nya bakal dimulai sekitar pukul 11.00, jadi kami masih punya waktu bila mau jalan-jalan, foto-foto, atau mau istirahat. Saya sama belum dewasa menentukan untuk rehat sejenak sambil menikmati sebutir es kelapa muda (harga Rp10.000). Nah, satu hal yang khas di Madura ini ya pemirsa, bila kita beli minuman es apapun itu, es batunya itu ngga pernah dipotong kecil-kecil. Makara bongkahan besar gitu. Saya aja sampe kesulitan masukin es kerikil ke lubang kelapa-nya, wkwk..

Gili Labak

Akhirnya waktu snorkeling pun tiba. Kami diarahkan oleh kapal beberapa meter dari pantai. Ngga jauh sebenernya. Dan memang katanya spot snorkeling-nya memang cuman satu ini.

Gili Labak waters from above

Kami pun nyemplung dan mulai ber-snorkeling ria! Yey.

Jujur sih ya, from my humblest opinion, pemandangan bawah air-nya tidak terlalu spektakuler sih. Mungkin alasannya yakni saya udah pernah liat yang lebih manis ya, kayak di Karimunjawa atau di Rubiah. Tapi yah, masih sanggup dinikmati lah. Cuman sayang foto underwater saya ngga ada yang bagus. Hiks.

Gili Labak underwater
(courtesy of @gililabak.id)

Sekitar pukul 13.00, kami mengakhiri kegiatan kami di Gili Labak, dan bersiap untuk kembali ke Sumenep. Yah, meskipun dengan segala keterbatasan dan tidak sesuai ekspektasi, tapi perjalanan itu tetap menghibur lah, dan melupakan sejenak kepenatan yang ada.

Perjalanan kami masih berlanjut di Bangkalan lho!

(Next part, read here)


Thanks-List:
@gililabak.id, for the trip
pulaumadura.com, for the info
YOU, for reading this! :)

Sumber http://ferydyan.blogspot.com

Tidak ada komentar