Ads

Ads
Menu
Travel Agent Penyedia Info Wisata

Malang Coast-To-Coast [Part 1]: Sendang Biru

HAPPY NEW YEAR, Everyone!

Wish us lots of happiness ahead...

First post di tahun 2019. Cerita pertama, perjalanan pertama. Meskipun di tengah ke-riweuh-an pergantian tahun (para bundahara niscaya tahu betapa sibuknya tutup buku dan buka buku), alhamdulillah aku masih dapat nyuri-nyuri waktu buat pelesiran. Karena kebetulan kemarin dapet kiprah 3 hari ke Malang, jadinya ya aku jalan-jalannya di sekitaran Kota Apel ini.


Yang agak berbeda kali ini, aku ngga keliling di tengah kota Malang, ataupun Batu-nya. Tapi aku pergi menjelajah ke arah selatan, ke pantai-pantai-nya yang katanya cantik-cantik lho. Sebenernya udah usang pengen main ke sana, cuma alasannya yakni jaraknya yang jauh jadi males mau berangkat. Tapi entah kenapa kemarin itu aku spontan banget tiba-tiba pengen kesana dan gres arrange segala hal (penginapan & transportasi) semalam sebelumnya.

Kerjaan aku di Malang berakhir hari Jumat sore, dan sepulang dari lokasi tersebut aku beranjak menuju penginapan yang lebih terjangkau (kerana penginapan 3 hari sebelumnya didanai kantor jadi ya hotelnya high class bin mehong gitu). Saya dapet penginapan ini dapat dibilang "sepaket" dengan sewa motor (or sebenernya aku pesen motor dulu dan ternyata mereka punya link ke homestay).

Untuk vendor sewa motor namanya Omah Motorent Malang, sementara homestay-nya berjulukan Asri Homestay (info lengkap di final tulisan). Harganya tidak mengecewakan terjangkau sih. Untuk sewa motornya Rp70.000/24 jam (dapet helm & jas hujan) dan kamarnya Rp160.000/malam. Homestay-nya nyaman sih. Bangunannya baru, bersih, dan homey. Om dan tante yang punya juga ramah banget dan sangat helpful. So I recommend you to stay there guys.

Asri Homestay

Saya berangkat dari homestay sengaja pagi-pagi banget sekitar pukul 05.30, biar ngga kesiangan sampe pantainya. Secara perjalanan ke sana berdasarkan GoogleMaps memakan waktu DUA jam! Yep. Dan sebenernya aku belum punya tujuan fix mau ke pantai-pantai mana aja di sana. Karena dari yang aku pelajari, pantai-pantai di sana itu sebelah-sebelahan. Makara untuk sementara, aku mematok satu tujuan dulu yaitu Pantai Goa Cina. Lumayan populer sih ini pantai. Dan ternyata ada dua jalur buat ke sana. Satu lewat Turen, satu lagi lewat Gondanglegi. Daripada pusing milih, aku kesudahannya nyoba dua rute ini! Berangkatnya lewat Turen, dan pulang lewat Gondanglegi. Toh durasi keduanya hampir sama.

Kalau ambil jalur Turen, kita tinggal ngikutin plang ke arah Pantai Sendang Biru, or simply follow the GMaps or Waze. Apalagi buat yang jalan sendirian alias solo trip kek saya, hehe. Pemandangan di sepanjang jalur ini cakep banget, alasannya yakni kita akan keluar masuk hutan. Tapi kalo pas jalannya sepi dan ngga ada pengendara lain ya merinding uga sih. Dan harus ekstra hati-hati ya alasannya yakni jalannya yang naik turun dan berliku, plus banyak lubang!

Singkat cerita, sampailah aku di pertigaan antara ke Pantai Sendang Biru dan Pantai Goa Cina. Hmm. Tadinya aku ngga ada niat ke Sendang Biru sih, tapi berhubung udah di deket sana, jadi ya udahlah why not mampir sebentar.

Welcome to Pantai Sendang Biru

Saya hingga di Sendang Biru sekira pukul 07.30. Sesampainya di gerbang masuk, kita diharuskan membayar tiket seharga Rp10.000. Sebenernya ditulisannya Rp11.000, tapi mungkin alasannya yakni muka melas kepandaian aku bersilat lidah, jadinya didiskon serebu.

Pantai Sendang Biru

Saya sempet ngobrol dengan penjaga di sana, soal Pulau Sempu yang kabarnya ditutup untuk umum. Ternyata, kini masih dapat dikunjungi lho! Hmm. Padahal dari yang aku baca, Pulau Sempu ini merupakan cagar alam yang semestinya tidak semua orang dapat masuk ke sana. Apalagi tahun 2017 lalu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur pernah mengeluarkan Surat Edaran khusus ihwal pelarangan acara wisata di daerah Pulau Sempu ini.

Pantai Sendang Biru

Menurut penjaga di sana, kita dapat menyewa kapal untuk menyeberang ke Pulau Sempu seharga Rp130.000/kapal pulang-pergi dengan kapasitas maksimal 10 orang. Sementara, khusus untuk pengunjung yang ingin ke Segara Anakan di dalam Pulau Sempu, kita diharuskan memakai jasa guide dengan harga "paket" Rp260.000 (kapal+guide). Bahkan, kita dapat camping di sana!

Hmm.. aku jadi bingung. Kalau memang statusnya masih cagar alam, seharusnya kita ngga boleh sembarang masuk dong. Harus pake SIMAKSI/surat izin gitu kan. Dan aku rasa, akan lebih bijak memang jikalau kita mematuhi peraturan tersebut. Tapi berhubung ternyata masih "difasilitasi" untuk masuk ke sana, jadi ya keputusan kembali ke tangan Anda. But I strongly suggest to hold your desire and obey the rule, guys. Pasti ada alasan kenapa tempat ini dijadikan cagar alam.

Pantai Sendang Biru

Anyway, aku kira di Sendang Biru ini ada pantai yang luas gitu ya. Ternyata engga. Sepertinya memang tempat ini lebih cocok dibilang sebagai pelabuhan. Ada sih, area yang berpasir gitu, tapi ya dikit. Di sini lebih banyak kapal-kapal yang bersandar. Malah ada tempat pelelangan ikan juga.

Kapal-kapal & Tempat Pelelangan Ikan

Para Pemancing

Saya ngga berlama-lama di tempat ini. Habis jeprat-jepret foto bentar, aku kemudian beranjak ke tujuan utama, yaitu Pantai Goa Cina. Dan ternyata untuk ke sana kita ngga perlu kembali ke pertigaan awal tadi. Dari dalam Pantai Sendang Biru ini, ada juga jalan ke sana. Tapi lagi-lagi, belum juga sampe ke Pantai Goa Cina, aku ter-distract buat mampir ke salah satu pantai yang lokasinya berdekatan dengan Sendang Biru.

Mau tau pantai apa? Stay tune. :)



Pantai Sendang Biru
Desa Sendangbiru, Tambakrejo, Sumbermanjing, Kab. Malang, Jawa Timur

Omah Motorent Malang
Jl. Trunojoyo 80, Malang, Jawa Timur
Telp/WA: 082233287000

Asri Homestay
Jl. Tumenggung Suryo No. 137, Klojen, Malang, Jawa Timur
Telp/WA: 082230147009



Thanks-List:
YOU, for reading this! :)

Sumber http://ferydyan.blogspot.com

Tidak ada komentar